SOLOPOS.COM - Ilustrasi penderita anemia (healthypattern.com)Ilustrasi penderita anemia (healthypattern.com)

Kesehatan wanita, sekitar 35 persen wanita pekerja mengalami kekurangan darah.

Solopos.com, JAKARTA–Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) menyebutkan 35 persen wanita pekerja Indonesia mengalami penurunan kinerja yang diakibatkan oleh anemia.

Promosi BRI Lakukan Penyesuaian Jam Operasional Selama Ramadan, Cek Info Lengkapnya

“Penurunan kinerja ini dapat mencapai hingga 20 persen atau bisa mencapai 6,5 jam per pekan,” kata Wakil Ketua PDGMI, Yustina Anie Indriastuti di Jakarta seperti dilansir Antara, Rabu (16/3/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menjelaskan bagi para pekerja yang aktif dengan kesibukannya sehari-hari, baik personal maupun profesional, menjalankan pola hidup yang sehat dengan mempraktikan pola makan bergizi seimbang menjadi suatu tantangan.

“Hal ini dapat meningkatkan risiko menderita anemia yang berdampak pada menurunnya produktivitas serta kurangnya perhatian terhadap keluarga,” tuturnya.

Menurutnya, gejala anemia yang pada umumnya dirasakan oleh penderita antara lain merasa pusing, mudah lelah, dan sulit berkonsentrasi.

“Pengaturan pola hidup sehat diperlukan untuk mengatasi anemia. Apabila tidak ditindaklanjuti akan membawa kepada kondisi anemia yang berkepanjangan dan nantinya lebih berbahaya,” ucap Yustina.

Berdasarkan hasil penelitian oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2013, proporsi prevalensi anemia di Indonesia sebesar 26,4 persen anak-anak, 12,4 persen laki-laki usia 13-18 tahun, 16,6 persen laki-laki usia lebih dari 15 tahun, 22,7 persen pada perempuan 13-18 tahun, 22,7 persen perempuan 15-49 tahun, dan 37,1 persen pada ibu hamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya