SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kesehatan Sukoharjo, seorang keluarga pasien RS dr. Oen Solo Baru protes karena merasa disepelekan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Seorang kerabat pasien pengguna kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Ermawati, 47, protes terhadap manajeman RS dr. Oen, Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ermawati mendatangi rumah sakit tersebut pada Senin (31/10/2016) dan meminta bertemu dengan manajemen dan pengelola BPJS di RS tersebut. Ermawati tak terima suaminya, Rudiyanto, 48, diperlakukan semena-mena.

Dia menilai apa yang dilakukan manajemen RS dr. Oen sebagai upaya menolak pasien BPJS. Pantauan Solopos.com, Erma terlihat marah kepada pegawai RS dr. Oen.

Ekspedisi Mudik 2024

Warga Mulur, Bendosari, itu bercerita sepekan lalu suaminya masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS dr. Oen, Solo Baru. Sesampai di IGD pasien diberi perawatan dan cek laboratorium karena sudah dua hari menderita demam.

Ermawati lalu meminta suaminya dirawat inap karena kondisinya semakin menurun. Tapi pihak RS tidak menuruti permintaannya. Pihak perawat RS dr. Oen meminta pasien dibawa pulang dan datang kembali sore hari berikutnya.

“Kondisi suami saya sudah tidak memungkinkan. Mengangkat kepala saja sudah tidak bisa kenapa diminta pulang dan datang kembali esok hari. Saya juga sudah tanda tangan pemesanan kamar rawat inap dan mau membayar selisih biaya apabila terdapat selisihnya. Karena pihak RS dr Oen Solo Baru tak mau menerima akhirnya pasien saya bawa ke RS dr. Oen, Kandangsapi, Solo,” ujar dia.

Dia bercerita di RS dr. Oen Kandangsari suaminya langsung diperiksa dan dicek laboratorium lagi untuk mendeteksi virus demam berdarah dengue (DBD). “Hasilnya positif DBD. Salah satu indikatornya jumlah trombosit menurun dan menurun terus. Akhirnya pasien dirawat inap sampai sepekan. Saya menilai apa yang dilakukan perawat di RS dr. Oen Solo Baru tidak menyenangkan.”

Menurut Erma, salah satu tindakan yang dinilai tak menyenangkan adalah hasil laboratorium dari poli umum tidak dianggap. Dokter IGD di RS dr. Oen Solo Baru tak memeriksa.

Medical Direktur RS dr. Oen Solo Baru Ivan Oetomo yang hadir dalam pertemuan bersama dokter dan perawat IGD di rumah sakit tersebut mengaku terjadi miss comunication. Dia meminta maaf atas kelalaian yang dilakukan petugas terhadap kejadian ini.

“Saya minta maaf dan akan dilakukan perbaikan di internal kami [RS dr Oen]. RS dr. Oen tidak menolak pasien BPJS,” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya