SOLOPOS.COM - Jagabaya Desa Jetak, Surhipto (duduk), menemani Suhardi yang lumpuh di Dukuh Jetak Pabrik RT 001/RW 001, Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, Selasa (7/2/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kesehatan Sragen, warga Sidoharjo yang lumpuh selama 35 tahun tanpa diketahui penyebab pastinya dibawa ke RSUD Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Suhardi, 50, warga Dukuh Jetak Pabrik RT 001/RW 001, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Kamis (9/2/2017) sekitar pukul 09.00 WIB. Warga yang selama 35 tahun terakhir lumpuh itu akan ditangani langsung RSUD Sragen supaya sembuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Orang tua Suhardi, Ny. Kartosuwiryo, 80, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (10/2/2017), berharap anak ketiganya itu bisa normal seperti keempat anaknya yang lain. Dia mengatakan Suhardi dibawa ke RSUD menggunakan ambulans Puskesmas Sidoharjo. Dia bersyukur ada perhatian dari Pemkab Sragen.

“Hla wong anak lanang [laki-laki] dua saja kok yang satu seperti itu. Hanya Giman [anak sulungnya] yang mengurus Suhardi di RSUD. Saya sudah tua biar jaga rumah. Itu yang bawa ya Pak Lurah dan Bu Bidan,” ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto, membenarkan lelaki lumpuh itu sudah dibawa ke RSUD Sragen oleh Puskesmas Sidoharjo. Kepala Puskesmas Sidoharjo, Rita Ernawati, saat dimintai konfirmasi tak menjawab panggilan teleponnnya. Pesan via short message service (SMS) yang Solopos.com kirim pun tidak dibalas.

Giman, 65, yang baru pulang dengan diantar saudaranya naik motor, berkisah Suhardi ditunggui adik perempuannya di RSUD. Dia mengatakan Suhardi dirawat di Bangsal Sakura.

“Kemarin Suhardi sudah dirontgen tetapi tidak kelihatan apa-apa. Kemudian tadi pagi dirontgen lagi dan hasilnya baru disampaikan nanti siang. Selama ini dokter belum mengetahui penyakit adik saya itu,” ujar Giman.

Giman sudah menyampaikan kepada dokter di RSUD bahwa Suhardi menderita radang otak yang tidak ada obatnya. Selama dua bulan terakhir, kata dia, Suhardi mengeluh panas dan nyeri di bagian kepalanya.

“Kami sudah berusaha mengobatkannya. Setelah divonis dokter terkena radang otak dan tidak ada obatnya, ya pengobatan itu saya hentikan,” ujarnya.

Selama ini, keluarga Kartosuwiryo mendapat bantuan sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos) lewat pos senilai Rp300.000 per bulan. Sejak beberapa bulan lalu bantuan itu berhenti mengalir. Giman sudah tidak menggubris bantuan itu. Ia sudah mendapat bantuan dari orang Jetak Kalang untuk kesembuhan Suhardi.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sidoharjo, Iwan Ariyadi, menyampaikan bantuan Kemensos itu masih mengalir. Pada 2016, bantuan Rp300.000 per bulan itu hanya diberikan sampai Oktober.

“Kemudian untuk 2017 ini, kami belum mendapat informasi tentang bantuan itu. Biasanya bantuan itu dirapel setiap 3-4 bulan sekali. Sampai Februari ini, bantuan itu belum cair,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya