SOLOPOS.COM - Ilustrasi kesehatan reproduksi wanita (JIBI/Solopos/Dok.)

Kesehatan reproduksi menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perlu diperkenalkan sejak SMP.

Semarangpos.com, SEMARANG – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah mengimbau orang tua dan pihak terkait mengenalkan masalah kesehatan reproduksi kepada anak begitu memasuki jenjang SMP. Cara itu diharapkan membuat anak mampu merencanakan hidup lebih awal dan dapat terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Erna Sulistyowati dalam acara Seminar Kesehatan Penguatan Ketahanan Keluarga melalui Pendekata Siklus Hidup Kesehatan Reproduksi di Hotel Grasia Semarang, Sabtu (25/2/2017). “Sejak SMP, harus dikenalkan reproduksi seperti usia berapa baiknya menikah, berapa jumlah anak yang akan dimiliki, dan berapa jarak kelahiran anak. Hal ini untuk menghindari anak menikah di usia dini atau sebelum umur 20 tahun,” katanya.

Erna menjelaskan alasan perempuan menikah pada usia 20 tahun ke atas dikarenakan kehamilan membutuhkan kondisi fisik yang kuat dan usia wanita di bawah 19 tahun kondisi rahim masih belum cukup kuat menjaga janin, sehingga risiko pendarahan dan keguguran sangat tinggi. Oleh karena itu, BKKBN terus melakukan pembinaan kepada para remaja salah satunya agar mereka dapat berkata untuk tidak nikah usia dini, tidak melakukan seks sebelum menikah, dan tidak menggunakan narkoba atau Say No to Early Marriage, No Sex Before Marriage, and No Drug.

“Ketahanan keluarga tidak akan terwujud jika bapak ibu tidak merangkul putra-putri dan membina tumbuh kembang anak,” katanya.

Pembicara lain, Muchlis Achsan Udji Sofro dalam kesempatan tersebut menjelaskan mengenai perlunya pencegahan penularan HIV-AIDS melalui keluarga sakinah mulai promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif. Pada tahap promotif dan preventif diperlukan pemahaman bahwa HIV bisa menyerang siapa saja, HIV tidak menular melalui hubungan sosial, semua ibu hamil disarankan tes HIV, pasien IMS;TB;Hepatitis B dan C; serta Penasun agar dites HIV (tes biasa yang disarankan ke semua yang bergejala AIDS), dan mewujudkan keluarga sakinah.

Tahap kuratif antara lain ODHA harus meminum obat secara teratur meskipun sudah merasa sehat, semua ibu hamil HIV harus minum obat ARV, infeksi oportunistik harus diobat, pasien IMS;TB;Hepatitis B dan C harus berobat, serta perlunya dorongan dari pemerintah daerah maupun lembaga legislatif untuk penyediaan obat ARV. Sementara tahap rehabilitatif, tidak ada stigma bagi pasien HIV, tidak ada diskriminasi bagi pasien HIV, pulihkan nama baik ODHA, lebih dekat dengan Allah, serta ODHA boleh hidup normal baik itu belajar, bekerja, dan berkeluarga.

Dalam kesempatan tersebut Ketua IIDI Cabang Kota Semarang Hetty Budi Palarto menegaskan bahwa penguatan ketahanan keluarga sangat penting karena keluarga sebagai unit terkecil dari negara dan IIDI sejalan dengan hal tersebut. yakni membantu pemerintah di bidang sosial medik baik internal maupun sosial.

Kepala Bidang KB BKKBN Perwakilan Provinsi Jateng Nanik Budi Hastuti menambahkan bahwa dengan keluarga yang kuat atau memiliki ketahanan yang baik, maka para anggota keluarga akan terhindar dari hal yang tidak diinginkan seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan penggunaan narkoba.

Kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke-62 Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) tersebut dihadiri sekitar 250 wanita yang berasal dari berbagai organisasi di antaranya IDI Wilayah Jateng, IDI Cabang Semarang, organisasi wanita tergabung GOW, Dharma Wanita Persatuan RSUP dr Kariadi Semarang, Dharma Wanita Persatuan FK Undip, Persatuan Istri Insiyur Indonesia (PIII), YPAC Kota Semarang, Wrakawuri IIDI Kota Semarang, GOW Kota Semarang, dan Tim Penggerak PKK.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya