SOLOPOS.COM - ilustrasi (healthcare9.com)

ilustrasi (healthcare9.com)

Konsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga merupakan bagian penting untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Tetapi satu hal penting yang jarang disadari adalah pentingnya kualitas tidur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kualitas tidur yang baik bakal memengaruhi kebugaran tubuh sepanjang hari.

Dokter Tri Widodo menyampaikan, tidur adalah saat bekerjanya sistem daya tahan pada tubuh. Ketika kualitas tidur terganggu, kerja sisten daya tahan tubuh tidak akan optimal. “Kondisi kurang tidur juga mengganggu metabolisme hingga seseorang jadi mudah terpicu banyak makan,” katanya, di Ngampilan, Kamis (5/7).

Tubuh bugar pada pagi hari usai tidur sedikit banyak menjadi pertanda bagaimana kualitas tidur. Kualitas tidur yang sehat bukan hanya ditentukan dari durasi waktu delapan jam masa tidur saja. Kata Tri, kondisi fisik dan psikis yang tenang juga mendukung terciptanya kualitas tidur yang sehat.

Penderita gangguan tidur kebanyakan dikeluhkan karena kekurangan waktu tidur. Selain itu, kondisi insomnia atau susah tidur juga memicu berkurangnya jam tidur. Akibatnya, tubuh menjadi kurang bugar, ngantuk pada siang hari, lamban dalam berpikir, hingga daya tahan tubuh mudah menurun.

“Hal-hal sepele seperti ngantuk, mudah loyo, perasaan kurang nyaman kadang tidak begitu diperhatikan. Orang lalu mencari vitamin atau penambah daya tahan tubuh tanpa mengetahui apa penyebabnya,” urai Widodo.

Beberapa dampak yang umum dirasakan tubuh itu, lanjutnya, bisa jadi karena efek kurangnya waktu beristirahat. Dijelaskan, tidur sehat bukan kegiatan yang sulit karena bisa direncanakan. Selain waktu istirahat delapan jam, usahakan tidur dilakukan pada jam-jam yang sama setiap harinya. Namun dengan pola sehat yang sudah terbangun, tidur dengan durasi enam atau tujuh jam saja juga baik untuk kebugaran.

Kebiasaan tidur yang terpola akan mendukung kualitas tidur yang baik. Sebaliknya, jam tidur yang tidak teratur akan mengacaukan pola tidur. Tidur tanpa persiapan akan mengganggu karena tidur dilakukan karena mengantuk saja. “Padahal tidur yang baik perlu didukung kondisi tubuh dan pikiran yang rileks,” ujar dokter RS Sardjito itu.

Terpisah, terapis pijat refleksi rumahan, Yunianti mengatakan, kebiasaan tidur dengan jadwal khusus memang berpengaruh untuk membangun energi pada keesokan hari. “Kalau tidur hanya karena kecapaian saja lalu istirahatnya lebih dari jam standarnya, itu juga tidak sehat malah pusing dan lemas,” ujarnya.

Menurut Yunianti, kebanyakan keluhan kurang tidur terjadi karena yang bersangkutan kesulitan tidur. Untuk kasus itu ia menyarankan refleksi dengan memijat saraf tidur di telapak kaki. “Kalau sekali sudah refleksi lalu diingat titiknya di mana. Jadi ketika kesulitan tidur, bisa dicoba merefleksi sendiri,” tambahnya.

Posisi Tidur Nyaman

Kualitas tidur juga dipengaruhi bagaimana posisi tubuh saat beristirahat. Padahal, hampir setiap orang berganti-ganti posisi pada saat tidur. Perubahan posisi seperti itu wajar saja, asal tidak berlebihan. Untuk mengurangi pergantian posisi yang terlalu sering, gunakan bantal yang empuk dan cukup keras dan bersihkan tempat tidur supaya tidak menimbulkan gatal. Beberapa keterangan posisi tidur yaitu :

Tidur miring

Jika merasa nyaman dengan tidur miring, sebaiknya miringkan badan ke arah kanan supaya tidak membebani jantunga. Soalnya, pada saat yang sama, jantung masih harus memompa darah. Hal ini mengakibatkan kelelahan jantung yang dapat berakibat fatal dalam jangka panjang.

Tidur telentang

Tidur telentang baik dilakukan apabila sedang merasakan nyeri punggung. Tidur cara ini dilakukan dengan menyisipkan bantal di bawah dengkul kaki bermanfaat untuk mengurangi beban punggung bagian bawah.

Tidur tengkurap

Tengkurap merupakan posisi tidur yang tidak baik karena menekan jantung, paru-paru dan perut. Tetapi, jika pada kasus khusus harus tidur dengan cara ini, maka gunakan bantal di bawah perut dan pinggang. Hindari penggunaan bantal di kepala atau kecilkan ukurannya karena akan menekan leher.

Sumber: RS Sardjito

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya