SOLOPOS.COM - Ilustrasi (supplement24.com)

ilustrasi (supplement24.com)

Tanda-tanda nyeri pinggang tak tertahankan disertai bengkak pada kaki dan mata, bisa jadi ada yang tidak beres pada kesehatan metabolisme tubuh. Tanda-tanda itu merupakan bagian dari gejala tidak berfungsinya ginjal sebagai alat pengeluaran atau ekskresi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gejala tak berfungsinya ginjal dengan baik juga bisa dideteksi dengan rasa sakit pada saat buang air kecil, jarang atau justru keseringan buang air kencing, sesak napas juga demam dan nafsu makan berkurang. “Yang pasti ada kelainan urine, kadang juga disertai mual dan tidak bertenaga,” kata dokter di RSUP dr Sardjito, Probosuseno, Selasa (3/7).

Dokter bagian penyakit dalam itu mengatakan, sebagai salah satu alat pengeluaran, ginjal berfungsi membuang sampah sisa motabolisma yang terjadi pada tubuh manusia. Di samping itu, fungsi ginjal yang sehat yakni secara sistematis membuang cairan yang berlebihan dari tubuh.

Ketika kerja ginjal itu tidak berfungsi, yang bersangkutan menderita gagal ginjal. Sisa metabolisma yang tidak dikeluarkan tubuh, kata Probosuseno, akan menjadi racun yang akan meracuni tubuh. “Racun itulah yang menimbulkan keluhan mual, muntah, sakit kepala sampai penurunan kesadaran dan beberapa efek lain,” terang dia.

Proses metabolisma yang tidak terjadi itu pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya penumpukan cairan di seluruh rongga tubuh. Akibatnya, akan terjadi sembab dan sesak nafas. Gagal ginjal tersebut dalam pemeriksaan media disebabkan beberapa peristiwa akut misalnya penyumbatan total saluran ginjal oleh batu, kekurangan cairan pada diare yang tidak diatasi, kekurangan darah pada orang luka dan operasi, infeksi berat, juga keracunan obat dan zat kimia tertentu.

Sementara, menurut kejadianya ada dua jenis gagal ginjal yakni gagal ginjal akut yang timbul secara tiba-tiba dalam hitungan hari dan minggu, dan gagal ginjal kronik yang timbul perlahan secara menahun. Gagal ginjal akut dapat disembuhkan apabila pengobatannya tepat, sedangkan gagal ginjal kronik tidak dapat disembuhkan, dan harus menjalani pengobatan seumur hidup.

Mengenai proses pengobatan gagal ginjal, Probosuseno menerangkan, prinsip pengobatan intinya untuk mengendalikan gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan tentu saja untuk meminimalkan komplikasi sakit dalam tubuh. “Pemberian obat untuk pasien gagal ginjal juga perlu dirunut dari penyebabnya, sehingga obat-obatan dan terapi juga disesuaikan dengan latar belakang pemicu gagal ginjal,” lanjutnya.

Disampaikannya, diet pada penderita gagal ginjal dilakukan dengan mengurangi makanan yang mengandung protein, garam dan fosfat. Apabila cara tersebut tidak dapat diatasi secara konservatif dengan memperhatikan asupan makanan dan minuman, maka cara yang dilakukan harus harus lewat cuci darah.

Konsumsi Obat

Salah satu penyebab gagal ginjal adalah konsumsi obat-obatan bebas tanpa memperhatikan risiko dan efek samping pada tubuh. Obat-obatan terutama obat anti sakit, obat pelangsing, dan juga jamu-jamuan di antaranya bisa merusak kerja ginjal.

“Harus dilihat benar kandungan bahan-bahannya, apalagi sekarang marak obat yang dijual bebas, misalnya obat pelangsing tubuh, kalau efeknya kehausan terus menerus berarti itu berefek pada ginjal,” kata ahli herbal Chatim Suratim, di Jalan Glagahsari, kemarin.

Chatim menyampaikan, untuk mencegah sakit dalam tubuh termasuk timbulnya gagal ginjal, secara alami bisa dilakukan dengan pola hidup sehat sejak dini. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rutin melakukan aktivitas fisik seperti olahraga sangat disarankan.

Karena gagal ginjal juga terjadi akibat beberapa penyakit seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, anemia dan lainnya maka pola hidup sehat bisa dilakukan dengan menjaga berat badan ideal, tidak mengkonsumsi alkohol, diet sodium, menghindari asupan asam lemak jenuh dan kolesterol, juga mengatur asupan kalium dan magnesium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya