SOLOPOS.COM - ilustrasi (alleyhardhiani.wordpress.com)

ilustrasi (alleyhardhiani.wordpress.com)

Sakit kepala tidak selalu hanya bisa disebut pusing. Beberapa rasa sakit dikepala perlu dikenali, vertigo salah satunya.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Rasa sakit di kepala diketahui berbeda-beda. Kadang sakit terasa di sebagian kepala yang disebut migrain, terasa pening di pelipis atau pusing, rasa kencang dan berat di bagian belakang kepala saat tekanan darah naik, atau sakit kepala vertigo. “Kenali dulu sakitnya, jangan asal minum obat sakit kepala,” kata dokter Widodo, di rumah praktik Ngampilan, Rabu (6/6).

Masing-masing rasa sakit yang ada di kepala membutuhkan penanganan dan obat yang tidak sama. Dengan demikian tindakan penderita disarankan tidak gegabah dalam memutuskan rasa sakit yang dialami.

“Kalau salah penanganan akibatnya tidak baik, misalnya kepala berat karena tekanan darah naik justru minum obat pusing dosis tinggi, ini berbahaya,” katanya.

Untuk jenis penyakit Vertigo, katanya, merupakan bentuk ilusi di mana penderita merasa pandangannya berkunang-kunang, berputar-putar, atau sebaliknya, lingkungan yang berputar. Rasa yang dialami hampir sama dengan pusing darah turun tetapi rasa sakitnya kuat.

Pandangan berkunang-kungang atau berputar-putar itu merupakan efek pusing yang luar biasa. Jenis vertigo sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yakni vertigo subjektif dan bertigo objektif. “Subjektif kalau tubuh seolah berputar, vertigo objektif kalau lingkungan yang seolah berputar,” kata Widodo.

Penderita vertigo umumnya tidak hanya merasa pusing yang berlebihan saja. Soalnya, gejala lain dalam tubuh kadang mengikutinya. “Kalau pas kambuh rasanya kepala berat, perut mual, pandangan mata kabur,” kata Tri Lestari, 52.

Tari mengatakan, saat kepala sekeliling terasa berputar, maka ia juga mengaku kehilangan keseimbangan. Dari pola sakit yang ia ceritakan, Tari menderita vertigo objektif dimana merasa sekeliling berputar dan membuatnya menjadi mual.

Pengalaman Tari, gejala vertigo terjadi justru bukan dari sakit kepala atau pusing biasa. Menurutnya, bagian tubuh lain berpengaruh mengakibatkan vertigo. “Kebetulan saluran THT saya bermasalah, dari telinga itulah yang menyebabkan vertigo,” kata dia.

Sementara, dokter Widodo mengatakan, selain saluran THT, beberapa penyebab vertigo di antaranya adanya penyumbatan salah satu pembuluh darah ke otak, syaraf menuju kepala yang terganggu, dan gangguan kesehatan pada mata. Selain itu, faktor kecelakaan kepala dan usia kadang memberi pengaruh.

Penanganan pada vertigo akan dilakukan dengan alat medis khusus yang bisa merekam apa yang menyebabkan terjadinya vertigo. Alat medis itu memiliki medan magnet dan gelombang radio untuk menciptakan gambar penampang kepala secara detail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya