SOLOPOS.COM - Dua orang petugas tim verifikasi bebas buang air besar sembarangan (BABS) Kecamatan Colomadu, Karanganyar, memeriksa salah satu rumah warga di Banukan, Malangjiwan, Colomadu, Senin (6/2/2017). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Kesehatan Karanganyar, warga Bolon dan Malangjiwan masih punya kebiasaan buang air besar sembarangan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Setidaknya dua desa di wilayah kerja Puskesmas Colomadu I Karanganyar yaitu Malangjiwan dan Bolon belum bebas dari kebiasaan masyarakat buang air besar sembarangan (BABS).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di dua desa itu masih terdapat sekitar 50 rumah yang belum mempunyai septic tank maupun jamban. “Di Dusun Banukan, Desa Malangjiwan, dari 115 keluarga masih ada kira-kira 43 keluarga yang belum mempunyai septic tank sendiri. Berdasar verifikasi terakhir ini tadi sudah ada delapan rumah yang membuat septic tank,” ujar petugas Pelaksana Kesehatan Lingkungan Puskesmas Colomadu I, Taufik Hidayat, ketika ditemui wartawan di sela-sela menginspeksi kedua desa tersebut, Senin (6/2/2017).

Sebelumnya, tim verifikasi BABS Colomadu menemukan puluhan warga Dusun Banukan, Desa Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, belum mempunyai septic tank. Meski sudah mempunyai jamban di rumah, kotorannya dibuang ke sungai dekat rumah mereka.

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan di Bolon bahkan lebih parah lagi karena ada rumah yang belum mempunyai jamban. Untuk buang air besar mereka pergi ke sungai atau saluran irigasi dekat rumah mereka.

Berdasar catatan Taufik, dari 21 rumah yang beberapa waktu lalu belum mempunyai septic tank dan beberapa di antaranya malah belum mempunyai jamban, sekarang tinggal tujuh yang belum mempunyai septic tank atau jamban. Untuk warga dari kalangan tidak mampu yang belum mempunyai jamban rencananya dibantu pemerintah dalam pembuatan septic tank.

Sementara itu, salah seorang anggota Badan Permusyawartan Desa (BPD) Malangjiwan, Sularso, mengatakan sudah mengimbau kepada warga agar segera membuat septic tank. Dengan membuat septic tank akan mengurangi pencemaran di sungai.

“Selama ini mereka membuang kotoran ke sungai. Tetapi dengan adanya verifikasi dari tim kecamatan, beberapa warga akhirnya mulai membuat septic tank,” kata dia.

Secara terpisah, Camat Colomadu, Yophy Eko Jatiwibowo, menargetkan wilayahnya bebas dari BABS pada akhir Februari ini. Karena itu, dia mendesak warga yang belum mempunyai septic tank segera membuatnya.

“Untuk daerah Banukan, mereka yang belum mempunyai septic tank sebenarnya mampu membuatnya. Karena secara sosial ekonomi mereka mampu wong beberapa di antara mereka mempunyai mobil kok,” kata dia.

Sedangkan untuk warga Desa Bolon yang belum mempunyai jamban, jika secara ekonomi tidak mampu akan dibantu. Yophy akan turun ke lapangan melihat kondisi sebenarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya