SOLOPOS.COM - Gubernur Ganjar Pranowo menggendong bayi dalam salah satu kunjungan kerjanya. (Istimewa/Humas dan Protokol Setda Jateng)

Kesehatan Jateng untuk kasus angka kematian ibu dan bayi mengalami penurunan.

Solopos.com, SEMARANG —  Sejumlah program yang dilaksanakan sejak 2013 menghasilkan peningkatan signifikan pada indeks kesehatan. Salah satunya tren penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada 2014, kasus kematian ibu tercatat ada 711 kasus. Jumlah tersebut terus menurun pada 2015 sebanyak 619 kasus dan 2016 sebanyak 602 kasus kematian ibu. Tahun ini hingga 30 Juni 2017 tercatat ada 215 kasus kematian ibu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan penurunan pada 2016 melampaui target, sebab itu pada tahun ini juga diharapkan AKI bisa terus menurun.

Ekspedisi Mudik 2024

Pihaknya menargetkan 117 per 100.000 kelahiran hidup pada 2016, namun pencapaian tersebut melebihi target yakni 109,65 per 100.000 kelahiran hidup.

Kasus kematian bayi juga ikut turun. Pada 2013 kematian bayi pertahun berjumlah 5865 kasus. Tahun 2014 turun jadi 5666 kasus, pada 2015 menjadi 5571, dan 2016 jadi 5485 kasus. Tahun 2017 hingga Juni tercatat 2.182 kasus.

Begitu juga dengan persentase balita gizi buruk di Jawa Tengah yang bisa ditekan menjadi 0,03 persen dari jumlah populasi.

“Tahun ini juga menurun dibandingkan tahun (periode) sebelumnya menurun sekitar 25 persen. Tapi ini kan belum sampai akhir tahun. Rata-rata sejak 2014 sampai sekarang menurunnya 14 persen rata-rata per tahun,” kata Yulianto, Jumat (24/11/2017).

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan turunnya AKI dan AKB. Antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memperhatikan kesehatan ibu. Selain itu utamanya yakni gerakan 5 NG yakni Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Surakarta pada Juli 2016 lalu.

Gerakan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng mulai menunjukkan hasil, kesehatan ibu juga membaik dan kesadaran masyarakat meningkat sehingga angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan,” kata Yuli.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan AKI dan AKB perlu terus ditekan lagi. “Secara makro, jumlah AKI dan AKB memang menurun, namun di sejumlah kabupaten/kota penurunan tersebut belum signifikan maka harus ada koordinasi yang lebih baik dengan kabupaten kota,” tandasnya. (*)

Jumlah Kematian Ibu Melahirkan

Tahun Kasus
2013    668
2014    711
2015    619
2016    602
2017 (Juni)      215

Jumlah Kematian Bayi
Tahun Kasus
2013    5865
2014    5666
2015    5571
2016    5485
2017 (Juni)2182

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya