SOLOPOS.COM - Presiden Venezuela Hugo Chavez terlihat bersama Presiden Kuba Raul Castro (tengah) dan Menlu Kuba Bruno Rodriguez (kanan) di Bandara Jose Marti, Havana, Kamis (6/12). Pemimpin Venezuela berusia 58 tahun yang sosialis tersebut telah menjalani tiga operasi kanker di Kuba sejak pertengahan 2011 dan kembali ke Havana sepuluh hari lalu untuk menjalani "hyperbaric oxygenation" perawatan yang biasa dilakukan untuk mengurangi kerusakan tulang akibat terapi radiasi. (JIBI/ANTARA/REUTERS/Courtesy of Granma)

Presiden Venezuela Hugo Chavez terlihat bersama Presiden Kuba Raul Castro (tengah) dan Menlu Kuba Bruno Rodriguez (kanan) di Bandara Jose Marti, Havana, Kamis (6/12). Pemimpin Venezuela berusia 58 tahun yang sosialis tersebut telah menjalani tiga operasi kanker di Kuba sejak pertengahan 2011 dan kembali ke Havana sepuluh hari lalu untuk menjalani “hyperbaric oxygenation” perawatan yang biasa dilakukan untuk mengurangi kerusakan tulang akibat terapi radiasi. (JIBI/ANTARA/REUTERS/Courtesy of Granma)

CARACAS-Kondisi kesehatan Presiden Venezuela, Hugo Chavez, 58, belum sepenuhnya bebas dari ancaman kanker. Setidaknya itu diketahui setelah ia dirawat beberapa pekan lalu di Kuba dan kembali ke negaranya, Minggu (9/12/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, presiden sosialis itu menyiapkan pengganti bila dirinya tak mampu menjalankan tugas. Wakil Presiden dan Menteri Luar Negeri, Nicolas Maduro, dinilainya mampu mengambil alih kepemimpinan.

Pendukung Chavez, Rosaria Bolivar, 41, berharap presidennya kembali membaik. “Penyakit bisa disembuhkan. Apa yang tidak dapat disembuhkan adalah jiwa yang rusak, oposisi…,” jelasnya.

Perjuangan Chavez melawan kanker telah dilakukan sejak setahun lalu. Setelah dinyatakan sembuh setelah melewati kemoterapi, ia harus kembali menjalani pengobatan setelah kankernya kambuh.

Transisi kepemimpinan Chavez akan berdampak besar bagi dunia. Pasalnya, Venezuela yang berhaluan komunis mampu menghasilkan 115.000 barel minyak per hari. Alhasil geliat industri emas hitam itu mampu mendorong ekonomi negara-negara Amerika Latin dan kawasan Karibia, seperti Nikaragua dan Ekuador. Sementara di tingkatan dunia, Venezuela memegang peranan karena termasuk negara dengan cadangan minyak mentah terbesar.

Adapun sosok Maduro, 50, mantan pemimpin serikat buruh diprediksi cukup populer di kalangan kiri. Terlebih ia telah menjalin hubungan dengan China, Rusia dan kekuatan dunia lainnya selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

Meski telah menyiapkan suksesi kepemimpinan, kalangan oposisi dipastikan diam. Terlebih dalam sejumlah pemilihan gubernur di negara tersebut suara oposisi semakin menguat meski tak sampai mayoritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya