SOLOPOS.COM - Suasana pasar hewan Imogiri, Bantul, Senin (25/7/2016). Harga hewan ternak di Pasar Hewan Bantul seperti sapi dan kambing sudah mulai mengalami kenaikan menjelang Iduladha. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Ketiga kecamatan itu meliputi Kecamatan Minggir, Kalasan dan Mlati.

Harianjogja.com, SLEMAN- Dari 17 kecamatan di wilayah Sleman, hanya tiga kecamatan yang belum memiliki Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Ketiganya meliputi Kecamatan Minggir, Kalasan, dan Mlati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Seksi Kesehatan Hewan Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Sleman Nanang Danardono, jumlah hewan ternak di ketiga kecamatan tersebut cukup banyak dan menjadi salah satu matapencaharian utama bagi penduduk. “Jumlah hewan ternak di tiga kecamatan itu cukup tinggi. Namun sampai saat ini belum memiliki Puskeswan,” katanya, Minggu (18/9/2016).

Kondisi tersebut menyebabkan peternak di tiga wilayah tersebut terpaksa memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan jewan di kecamatan tetangga. Misalnya, peternak di wilayah Minggir lebih sering mengakses Puskeswan Moyudan. Sementara peternak di Kalasan ke Puskeswan Ngemplak, adapun peternak di Mlati ke Puskeswan Seyegan. “Pembangunan Puskeswan di tiga kecamatan tersebut terhambat bangunan fisik. Kami bisa bisa membuat bangunan yang baru,” ujar Nanang.

Meski tidak memberikan dampak yang besar, namun belum adanya Puskeswan ditiga kecamatan tersebut sering kali menimbulkan sejumlah hambatan. Salah satunya terkait dengan akses kesehatan hewan. Peternak harus keluar kecamatan untuk memeriksa hewan yang sakit. “Kalau kebutuhan sumber daya manusia (SDM) tidak ada masalah karena selama ini selalu dibackup oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM. Dokter-dokter hewan yang bertugas di Puskeswan didominasi lulusan FKH UGM,” katanya.

Adapun jenis hewan ternak di Sleman yang dipelihara masyarakat terdiri dari sapi, kerbau, domba, kambing, dan unggas. Berdasarkan data terakhir yang tercatat di DPPK Sleman, populasi sapi mencapai 56.000 ekor, kerbau 603 ekor, kambing 36.000 ekor, domba 71.000 ekor, ayam 6 juta ekor, itik 200.000 ekor, dan burung puyuh sekitar 951.000 ekor.

Terpisah, Camat Kalasan Samsul Bakri mengatakan, dibandingkan ke Puskeswan Ngemplak masyarakat lebih mengakses pemeriksaan hewan ternak ke dokter hewan swasta. Dia menjelaskan, di wilayah Kalasan banyak dokter hewan swasta yang membuka praktik. “Kebanyakan peternak lebih memilih ke petugas swasta dibandingkan pergi ke Puskeswan,” ujarnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Sambangi Kandang Madura Malam Ini, PSS Sleman Usung Misi Menjauh dari Degradasi

Sambangi Kandang Madura Malam Ini, PSS Sleman Usung Misi Menjauh dari Degradasi
author
Abu Nadzib Jumat, 29 Maret 2024 - 20:43 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic bersiap menuju Madura United. Kedua tim akan bermain di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura. Jumat (29/3/2024) malam ini. (IST/PSS Sleman)

Solopos.com, SLEMAN — PSS Sleman menjalani pertandingan tandang ke Pulau Madura menghadapi tuan rumah Madura United FC, Jumat (29/03/2024) malam ini, demi misi menjauh dari zona degradasi.

Menjelang laga ini, PSS Sleman kembali bisa diperkuat oleh Hokky Caraka dan Ajak Riak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pertandingan Madura United melawan PSS Sleman digelar di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Elang Jawa harus bisa meraih tiga poin jika ingin bisa menjauh dari jeratan degradasi di akhir musim.

Koran Solopos

Situasi pertandingan dipastikan akan berjalan ketat karena kedua tim memiliki kepentingan yang krusial.

Bagi Madura United FC, meraih kemenangan memastikan mereka tampil di babak Championship Series.

Dalam rilis yang diterima Solopos.com, Rabu (27/3/2024), Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic secara tegas menyatakan para pemainnya siap bermain penuh perjuangan meraih kemenangan.

Emagazine Solopos

“Kami akan memberikan daya upaya secara 100% pada pertandingan nanti. Kami akan memberikan apa yang kami miliki untuk meraih kemenangan menghadapi Madura United,” tegasnya.

Pada sesi latihan Sabtu (23/03/2024) silam, PSS Fans kembali mendatangi langsung Laskar Sembada berlatih di Lapangan Pakembinangun.

Kedatangan mereka tentu saja memberikan motivasi serta optimisme kepada para pemain usai tiga kali kalah beruntun.

Interaktif Solopos

Mengenai hal ini, Risto menyatakan hal tersebut adalah dukungan kuat bagi para pemainnya agar tetap optimis menghadapi Laskar Sappe Kerrab.

“Saya pikir kita harus tetap bersama. Kita semua berpikir kita adalah satu. Karena kami berjuang untuk klub, sama seperti mereka. Jadi, menurut saya, kita harus tetap bersama dan berjuang bersama untuk meraih kemenangan,” pungkasnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Gedung Hubdam Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Ini Total Kerugian

Gedung Hubdam Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Ini Total Kerugian
author
Mariyana Ricky P.D Jumat, 29 Maret 2024 - 20:21 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran. (freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Gedung perhubungan daerah militer atau Hubdam di area Kompleks Kodam IV/Diponegoro Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), terbakar pada Jumat (29/3/2024) pagi. Peristiwa tersebut membuat satu ruangan di sayap kanan dilahap si jago merah.

Kapendam Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Harison, membenarkan terkait informasi tersebut. Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sekarang sudah padam. Tadi sekitar jam 13.30 WIB [padamnya],” kata Kolonel Inf Harison sata dikonfirmasi, Jumat.

Koran Solopos

Mengenai kronokogi kejadian, sebelum terbakar sejumlah anggota tengah berkegiatan di sekitaran Gedung Hubdam. Namun tiba-tiba, ada api yang muncul di lantai 2 atau tepatnya ruangan di sekitaran sayap kanan.

“Ada anggota yang naik mencoba memadamkan tapi api sudah membesar sehingga tak sanggup. Akhirnya langsung mengamankan barang yang bisa diselamatkan dan telepon Damkar [pemadam kebakaran],” terangnya.

Tak berselang lana, enam unit mobil Damkar Kota Semarang tiba di lokasi kejadian. Anggota yang telah bergerak mengamankan barang-barang beharga pun membuat kerugian hanya sebatas di ruangan.

Emagazine Solopos

“Kerugian lengkap masih dihitung. Penyebab [kebakaran] juga. Terus alat komunikasi dan perhubungan aman. Terselamatkan,” akunya.

Kendati aman, peristiwa kebakaran yang terjadi di Gedung Hubdam tersebut bakal berdampak sementara terhadap aktivitas Senin (1/4/2024) depan. Sebab, perlu adanya penataan atau perbaikan jaringan listrik ulang.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Kisah Sukses Umbul Pelem Klaten, dari Ladang Cenil sampai Jadi Wisata Favorit

Kisah Sukses Umbul Pelem Klaten, dari Ladang Cenil sampai Jadi Wisata Favorit
author
Suharsih Jumat, 29 Maret 2024 - 20:18 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung bermain di kolam waterboom di Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, beberapa waktu lalu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebelum menjadi tempat wisata favorit yang banyak dikunjungi wisatawan, kawasan yang kini menjadi tempat pengembangan Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, tadinya hanyalah ladang budi daya cenil, sejenis selada air yang kerap menjadi bahan sayuran urap.

Sumber mata air alami yang disebut Umbul Pelem berada di ujung barat, tepat di bawah pohon besar. Dahulu kala, sumber air tersebut dikenal sebagai tempat keramat dan menjadi tempat orang biasa hingga kaum ningrat kungkum.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kisah sukses pengelolaan potensi wisata Umbul Pelem di Desa Wunut tak terlepas dari peran kepala desa (kades) bersama perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta para pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan tokoh masyarakat setempat.

Saat awal merencanakan pengembangan Umbul Pelem menjadi kawasan wisata air, Kades Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, Iwan Sulistiya Setiyawan, harus meyakinkan warga hingga akhirnya sebagian dana desa dari pemerintah pusat disetujui untuk mengembangkan potensi wisata.

Koran Solopos

Saat itu, sudah ada beberapa desa di sekitar Wunut yang mengembangkan wisata air dengan memanfaatkan potensi alam mereka yang kaya akan sumber mata air. Alhasil, Wunut mengusung konsep berbeda yakni waterpark dari sumber alami.

Ikhtiar pengembangan potensi itu diawali pada 2016 silam dengan memanfaatkan dana desa. Dari tahun ke tahun, sebagian dana desa digelontorkan untuk pengembangan potensi wisata. Hingga pada 2018, Umbul Pelem di Desa Wunut, Tulung, Klaten, dibuka untuk wisata dan dikelola Bumdes Sumber Kamulyan.

Usaha tak mengkhianati hasil. Ungkapan itu cocok untuk menggambarkan hasil jerih payah pengembangan Umbul Pelem. Hasil pengelolaan Umbul Pelem itu terbukti mampu mendongkrak pendapatan asli desa (PAD) sejak tahun pertama dioperasikan.

Emagazine Solopos
umbul pelem wunut klaten

Sejumlah anak bermain di kolam waterboom di Umbul Pelem, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, beberapa waktu lalu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Inovasi juga terus dilakukan agar pengunjung tak bosan berdatangan ke objek wisata tersebut. Dari tahun ke tahun, PAD Desa Wunut terus meningkat. Wunut yang sebelumnya masuk kategori desa tertinggal berubah menjadi desa mandiri sejak mendulang sukses mengelola potensi yang dimiliki.

Sumber Kemakmuran

Transparansi pengelolaan keuangan desa melalui Bumdes benar-benar diterapkan di Wunut. Bumdes rajin mengumumkan hasil pendapatan dan pengeluaran yang diperoleh setiap bulannya.

Interaktif Solopos

Sesuai ruhnya, hasil pengelolaan potensi wisata di Wunut yang dirintis dari dana desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Umbul Pelem di Desa Wunut, Tulung, Klaten, kini menjadi sumber mata pencaharian sebagian warga.

Tak hanya itu, pendapatan Bumdes dari pengelolaan Umbul Pelem dimanfaatkan untuk menggulirkan berbagai program peningkatan taraf hidup hingga biaya sosial bagi warga Wunut. Seperti pembiayaan premi BPJS Ketenagakerjaan, BPJS kesehatan, hingga tunjangan hari raya (THR) Lebaran untuk setiap keluarga di Desa Wunut senilai Rp400.000.

Tak berlebihan jika menyebut Umbul Pelem kini menjadi sumber kamulyan atau sumber kemakmuran bagi warga Wunut. Setiap tahun ada ratusan ribu orang yang berkunjung ke Umbul Pelem. Bahkan pada Lebaran 2023 lalu, Umbul Pelem mencatatkan jumlah pengunjung terbanyak di antara objek wisata air lain di Klaten.



Sedangkan dalam setahun pada 2023, Umbul Pelem mencatatkan jumlah pengunjung total 600.000 orang. “Negara menghadirkan dana desa untuk kepentingan masyarakat. Kalau desa maju, masyarakat sejahtera,” kata Iwan saat ditemui Solopos.com di kantor Desa Wunut, Kamis (28/3/2024).

umbul pelem wunut klaten

Salah satu wahana kolam di kawasn wisata Umbul Pelem di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, beberapa waktu lalu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Tak berhenti pada pengelolaan Umbul Pelem, Desa Wunut melalui Bumdes Sumber Kamulyan berencana mengembangkan potensi lain. Tahun ini, ada pengembangan aneka wahana wisata dengan perluasan lahan di dekat Umbul Pelem.

Selain itu, ada pengembangan di kawasan Umbul Gedhe, sumber mata air lain di wilayah Wunut. Iwan berharap ada peningkatan PAD di Wunut pada tahun ini. Dia pun menargetkan pada 2025 sekitar Rp2 miliar dari pendapatan yang diperoleh kembali ke warga Wunut.

Sebagian sebagai tabungan warga dan sebagian untuk investasi. Artinya, masing-masing warga Wunut menanam modal tanpa harus merogoh kocek pribadi untuk pengembangan potensi lain yang dimiliki di Desa Wunut. Dengan cara itu, warga tak sekadar menjadi penonton, namun bisa ikut memiliki unit usaha yang dikembangkan desa melalui Bumdes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories