SOLOPOS.COM - Ilustrasi haji (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten menggulirkan pemeriksaan kesehatan bagi para calon jamaah haji (calhaj) sejak setahun sebelum keberangkatan. Hal itu dimaksudkan agar ada jeda waktu persiapan lebih panjang bagi para calhaj terutama yang masuk kategori berisiko tinggi.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan pemeriksaan kesehatan setahun sebelum keberangkatan mulai digulirkan pada 2020. Untuk para calhaj yang berangkat pada 2021 mendatang, Dinkes Klaten berencana mulai melakukan pemeriksaan kesehatan pada 2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Megap-Megap Tak Ada Penumpang, Tukang Becak di Solo: Wis Pasrah

Selama ini, pemeriksaan kesehatan para calhaj mulai dilakukan setengah tahun sebelum keberangkatan. “Rencana kami pemeriksaan kesehatan pada Maret untuk calhaj yang berangkat 2021,” kata Anggit saat berbincang dengan Solopos.com pekan lalu.

Anggit Budiarto mengatakan, pemeriksaan kesehatan lebih awal dilakukan agar ada jeda waktu cukup panjang untuk mempersipakan kesehatan bagi calhaj yang masuk kategori berisiko tinggi seperti manula atau memiliki penyakit kronis.

“Ketika menemukan calhaj yang perlu penanganan khusus, persiapan sudah dilakukan sejak dini. Pola hidup sehat ditingkatkan dan dengan waktu setahun persiapan,” jelas dia.

Lucinta Luna Mewek: Jangan Ikuti Saya

Anggit Budiarto menjelaskan, ada sekitar 1.409 calhaj dari Klaten pada 2020. Mereka sudah menjalani pemeriksaan kesehatan tahap pertama dan memasuki pemeriksaan kesehatan tahap kedua. Pemeriksaan tahap I dilakukan pada Oktober 2019 lalu.

“Untuk pemeriksaan tahap II dilakukan Januari ini,” katanya.

Salah satu keluarga calhaj asal Kecamatan Delanggu, Rozaq, membenarkan sudah ada pemeriksaan kesehatan tahap I untuk mertuanya bernama Slamet Raharjo yang berencana berangkat haji tahun ini. Pemeriksaan tahap I dilakukan di puskesmas pada Oktober 2019.

Dear Wong Wonogiri, Waspada Demam Berdarah!

“Untuk pemeriksaan tahap II sudah dilakukan awal Januari ini. Karena usianya 76 tahun, masuk kategori berisiko tinggi sehingga pemeriksaan kesehatan tahap II dilakukan di RSD Bagas Waras. Untuk menyiapkan kesehatan agar benar-benar siap saat keberangkatan, keluarga rutin setiap bulan mengantar ke rumah sakit,” kata warga Desa Sribit, Kecamatan Delanggu itu kepada Solopos.com, Senin (10/2/2020).

Rozaq menjelaskan sudah mengajukan permohonan pendamping kepada mertuanya lantaran faktor usia masuk kategori Lansia.

“Harapan kami dari keluarga permohonan pendamping ini bisa disetujui,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya