SOLOPOS.COM - Aditya Setyawan, 9 bulan, digendong kerabatnya, Kamis (5/1/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Kesehatan Boyolali, bayi yang terlahir dengan kelainan pada anus dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo.

Solopos.com, BOYOLALI — Bayi malang yang mengalami kelainan pada lubang anusnya, Aditya Setyawan, akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo, Rabu (25/1/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anak balita dari keluarga miskin asal RT 012/ RW 002 Dukuh Karangpakel, Sumberagung, Klego, itu mendapatkan bantuan dari para dermawan Soloraya. “Besok Rabu [25/1/2017], kami semua mengantarkan Adik Aditya ke RSUD dr. Moewardi Solo. Semoga Adik Aditya lekas tertangani dan tertolong,” ujar Subarjo, koordinator sukarelawan Boyolali kepada Solopos.com, Selasa (24/1/2017).

Aditya masih berusia sembilan bulan. Lubang anusnya tak berfungsi sejak lahir. Putra pasangan Tri Sugiarti, 20, dan Setyawan, 25, ini juga mengalami kelainan pada tubuhnya. Di dalam tubuh mungilnya, ditemukan ada batu seukuran 1,04 sentimeter. (Baca juga: Batu 1,04 Cm Bersarang di Tubuh Bayi 9 Bulan)

“Kami juga akan memeriksakan kondisi tubuhnya yang terdapat batu itu. Selama dalam penanganan medis, kebutuhan hidup keluarga di RS ditanggung para sukarelawan. Keluarga Aditya otomatis tak bisa bekerja,” papar dia.

Subarjo menjelaskan selama ini keluarga Aditya memeriksakan kondisi kesehatan anaknya dengan memanfaatkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Meski demikian, biaya-biaya di luar BPJS cukup banyak dan tak mampu ditanggung keluarga Aditya sendirian.

Biaya-biaya non-BPJS itu antara lain kebutuhan darah, transportasi, makan minum, serta biaya obat di luar tanggungan BPJS. “Nah, biaya-biaya di luar inilah yang menjadi perhatian kami. Apalagi, keluarga Aditya kan dari kalangan tak mampu,” paparnya.

Selama ini, Aditya sudah menjalani operasi lima kali. Selama lima kali operasi, pembuangan kotoran Aditya berubah-ubah dari sisi kanan ke kiri. Meski demikian, kondisi tubuh Aditya dinyatakan sehat. Hanya, bobot tubuhnya 5,7 kg alias jauh dari standar normal untuk usianya yakni 8-9 kg.

Kakek Aditya, Muntolib, menambahkan pengobatan Aditya selama ini sudah ditanggung BPJS. Untuk berobat, keluarganya naik bus umum dan harus oper berkali-kali. Selama ini, keluarganya harus menjual ternak untuk biaya akomodasi selama masa operasi dan biaya yang tak ditanggung BPJS. Dengan adanya bantuan para dermawan, keluarga Aditya sangat terbantu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya