SOLOPOS.COM - ilustrasi (customlabels4u.com)

ilustrasi (customlabels4u.com)

Anak-anak menyukai makanan manis seperti permen dan makanan ringan yang mudah menempel di gigi. Jika tidak dibersihkan dengan gosok gigi yang tepat, sisa makanan bisa mengendap menyebabkan karies.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karies gigi tidak hanya menyerang pada gigi dewasa karena penyebabnya sama dengan proses pembentukan karang gigi pada orang dewasa. “Meski kadang orangtua mengatakan anaknya rajin gosok gigi, tetapi kalau waktunya tidak tepat tetap menyebabkan penumpukan sisa makanan di sela gigi dan gusi,” kata dokter gigi Kuntarini kepada Harian Jogja, Senin (18/6).

Ekspedisi Mudik 2024

Waktu gosok gigi yang tepat, katanya, dilakukan sesudah makan pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Ketika anak-anak mengaku rajin gosok gigi tetapi sebelum tidur tetap mengunyah permen maka sisa makanan tetap mengendap dan menyebabkan tumbuhnya bakteri.

Kuntari menjelaskan, partikel atau sisa makanan yang tidak dibersihkan bertumpuk menjadi plak. Di dalam plak tersebut tumbuhlah berbagai bakteri, terutama jenis streptokokus mutans, atau laktobasilus.

“Apalagi anak-anak suka permen, coklat, chiki dan ngedot susu, itu mudah menempel. Makanan itu mengandung sukrosa, bakteri akan menggunakan sukrosa dan membentuk asam organik,” jelas dokter di Jamkesda Kota Jogja itu.

Disampaikannya, saat keasaman di sekitar gigi tinggi maka mineral kalsium dan fosfor akan mudah terlepas dari gigi dan menyebabkan gigi rapuh. Ketika itu karies mulai muncul dan bagi sebagian anak kadang menimbulkan rasa sakit hingga mengurangi selera makan anak.

Karies gigi anak terlihat dari warna kecoklatan dan lubang-lubang tidak merata yang terjadi pada sebagian besar anak-anak. Beberapa kasus menunjukkan, selain menyebabkan anak enggan makan, akibat karies yang parah juga disertai demam.

Botol Susu
Yulianingsih, ibu dari Lita, 4, berkisah, karies yang diderita anaknya disebabkan karena kebiasaan minum susu lewat botol. Hal itu diketahuinya setelah berkonsultasi dengan dokter gigi anak di wilayah Kotabaru, Jogja. “Kariesnya Lita ada di gigi susu rahang atas bagian depan dan belakang, padahal sudah membiasakan anak gosok gigi pagi dan malam,” ujar Yulia.

Dari hasil konsultasi dan penanganan gigi anak, Yulia mendapati informasi mengenai pengaruh cara konsumsi minum lewat botol ketika anak usia balita. Kebiasaan ngedot dilakukan anak-anak dalam waktu yang lama bahkan hingga anak tertidur. “Ternyata penyebabnya nursing bottle caries, makanya adiknya Lita disarankan ASI saja,” lanjut warga Giwangan itu.

Meski karies gigi sudah dipandang sebagai penyakit khas pada gigi anak-anak, tetapi pencegahan tetap bisa dilakukan. Cara yang disampaikan dokter Kuntarini yakni cara sederhana dengan membiasakan anak gosok gigi dengan waktu yang tepat. Selain itu, kesehatan gigi bisa diperiksakan setidaknya tiga hingga enam bulan sekali. Dengan itu penyakit gigi bisa dicegah lebih dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya