SOLOPOS.COM - Kepala Badan Kesbangpol Jateng, Haerudin. (Dok. Solopos.com/Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah (Jateng), Haerudin, menyebut wilayah Soloraya, tepatnya Klaten, menjadi pusat atau basis anggota Khilafatul Muslimin yang ada di wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Khilafatul Muslim di Jateng itu, kalau yang wilayah Brebes, Tegal, kemudian Banyumas, induknya ada di Cirebon, Jawa Barat. Lalu yang Jateng sendiri, meliputi Jateng-DIY pusatnya di Klaten malahan,” ujar Haerudin, Kamis (9/6/2022).

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Haerudin menjelaskan, Khilafatul Muslimin itu memiliki sistem perwilayah dan bukan pemerintahan. Dengan demikian, penyebaran organiasasi yang berideologi khilafah itu bergantuk pada induk di tiap wilayah.

“Untuk wilayah terbanyak [penyebaran anggota Khilafatul Muslimin] di Jateng itu daerah barat sama Soloraya,” ungkapnya.

Disinggung terkait kabar yang menyebut Khilafatul Muslimin di Brebes terdaftar di Badan Kesbangpol, Haerudin menampik hal tersebut. Ia menengaskan di wilayah manapun tidak ada organisasi Khilafatul Muslimin yang terdaftar di Badan Kesbangpol Jateng.

Baca juga: Jejak Khilafatul Muslimin di Jateng, Kesbangpol: Pusatnya di Klaten

“Kalau terdaftar kita malah mudah mengawasinya. Tapi karena ini organisasi dengan ideologi terlarang maka enggak terdaftar. Saya pastikan itu, karena memang dia [Khilafatul Muslimin] ideologinya mengarah ke khilafah. Mendaftar pun enggak mungkin diproses. Jadi karena tidak terdaftar, kami biasanya melakukan pengawasan terhadap kegiatannya,” tegas Haerudin.

Kendati demikian, Haerudin menyebut dalam menjalankan kegiatan organisasi, Khilafatul Muslimin, terbagi dalam tiga perkumpulan, yakni yayasan pendidikan, dakwah, dan perguruan silat. Dari ketiga perkumpulan itu, yayasan pendidikan yang kemungkinan terdaftar di instansi pemerintahan.

“Biar lebih jelas, Khilafatul Muslimin punya tiga perkumpulan, yayasan pendidikan Khilafatul Muslimin, kemudian Khilafatul Muslimin itu sendiri [dakwah] dan perkumpulan silatnya. La, yang terdaftar itu malah yayasan pendidikannya. Kalau enggak salah ada di Bekasi [Jawa Barat],” ungkapnya.

Baca juga: Dekat Gedung DPRD, Begini Kondisi Kantor Khilafatul Muslimin di Solo

Meski jejak Khilafatul Muslimin terdeteksi di Jateng, Kepala Badan Kesbangpol Jateng itu menilai penyebarannya tidak terlalu signifikan. Hal itu dikarenakan perkembangan organisasi itu hingga kini dirasa stagna atau stabil.

“Pengaruhnya [di Jateng], jumlahnya sedikit, misal di Klaten itu, hanya 96 orang saja, itupun yang aktif sekitar 50-an orang, sekarang 54 orang. Terus di Brebes, sekitar 100 orang. Jadi masing-masing daerah sedikit [anggota] sebenarnya, dan tidak berkembang. Paling itu-itu saja [anggotanya], misal anak, menantunya, masyarakat umum belum tertarik,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya