SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Mebel Gilingan sudah membongkar kiosnya karena harus segera pindah ke pasar darurat di sekitar Pasar Legi mulai 23 Mei 2022. Foto diambil Selasa (17/5/2022) (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Para pedagang di Pasar Mebel Gilingan, Banjarsari, Solo, sudah bersiap untuk pindah ke lokasi sementara di sekitar Pasar Legi. Mereka diberi tenggat waktu atau deadline pindah Senin (23/5/2022).

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, Selasa (17/5/2022), beberapa pedagang sudah membongkar tempat mereka membuat mebel sekaligus showroom mereka. Sedangkan mebel yang dijual, beberapa sudah diangkut ke truk pengangkut barang-barang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, beberapa pedagang dan perajin masih melakukan pengecatan hingga finishing untuk produk mereka. Salah satu pemilik kios mebel, Prihadi, menyebut pedagang sudah diultimatum untuk mengosongkan Pasar Mebel Gilingan pada 23 Mei 2022.

Deadline itu mundur tiga hari dari jadwal semula 20 Mei 2022. “Kami sudah diminta untuk mengosongkan kios pada 23 Mei, sebenarnya kami diultimatum untuk mengosongkan kios pada 20 Mei, tetapi masih diberikan dispensasi tiga hari,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut, pria yang sudah berjualan di Pasar Mebel Gilingan sejak 1971 ini mengatakan pedagang tidak hanya mengosongkan kios, tetapi juga merobohkan bangunan. Ini sebagai bentuk protes kepada Pemkot Solo yang tidak memberikan ganti rugi kepada pedagang.

Baca Juga: Pasar Mebel Gilingan Kobong, Ini Respons Gibran Wali Kota Solo

“Ya dikosongkan, tapi juga kami robohkan. Ini sebagai bentuk protes karena kami tidak diberikan ganti rugi sama sekali, padahal bangunan kami sudah ada RT dan RW-nya. Kami sejatinya diminta untuk tidak merobohkan bangunan, tapi ya sekalian saja,” ujarnya.

Tidak Ada Bantuan

Menurut Prihadi, para pedagang Pasar Mebel Gilingan Solo dijanjikan untuk dibantu saat mengosongkan bangunan kios. Tetapi, tidak ada bantuan dari Pemkot Solo, dan pedagang hingga warga, mengosongkan sendiri bangunan mereka.

“Kami awalnya dijanjikan bantuan, entah dari Satpol PP hingga Pemkot Solo, jadi kami hanya melihat saja. Tetapi kenyataannya tidak ada bantuan sama sekali. Jadi ya kami lakukan dengan swadaya tanpa bantuan siapa pun,” tuturnya.

Baca Juga: Polisi Periksa 13 Saksi Terkait Kebakaran Pasar Mebel Gilingan

Seperti diberitakan, Pasar Mebel Gilingan Solo terbakar untuk kali keempat pada Selasa (3/5/2022) siang atau pada hari kedua Lebaran. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu namun puluhan kios ludes.

Sebelum pasar tersebut, Pemkot sudah merencanakan untuk merelokasi para pedagang ke pasar darurat karena lahan pasar mebel itu akan dibangun sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) mebel. Sentra IKM itu diproyeksikan menjadi Ikea-nya Solo.

Hanya pedagang yang lolos kurasi yang nantinya menempati sentra IKM tersebut sedangkan lainnya harus pindah ke pasar baru yang akan dibangun Pemkot di lahan bekas Bong Mojo di Jebres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya