SOLOPOS.COM - Pelajar SMA/SMK berunjuk rasa menentang revisi UU KPK dan RKUHP yang berujung ricuh di Jl Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). (Antara-Aprillio Akbar)

Solopos.com, JAKARTA — Andi Prayoga, mahasiswa STEBANK Islam Jakarta, mengomentari soal pelajar Sekolah Teknik Menengah (STM) yang ikut aksi unjuk rasa bersama mahasiswa di depan Gedung DPR yang berakhir bentrok dengan aparat kepolisian, beberapa hari lalu.

Andi menyebutkan bahwa para pelajar STM tersebut tidak melakukan orasi tapi berdiri paling depan berhadapan dengan polisi. Dia mengaku juga ikut berdemonstrasi di sekitaran Gedung DPR pada 23 dan 24 September 2019 lalu. Andi tahu kalau pelajar STM itu datang dari Stasiun Palmerah.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Yang saya lihat itu ada di Stasiun Palmerah, kayaknya naik kereta. Pas di belakang DPR itu mereka perang dengan polisi,” kata Andi dalam diskusi bertajuk Demo Mahasiswa Aksi dan Substansi di Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019), dilansir Suara.com.

Andi menyebutkan ketika itu para pelajar datang begitu saja tanpa menyampaikan orasi-orasi serupa seperti yang dilakukan mahasiswa. Ia menyambut baik dengan apa yang dilakukan para pelajar itu.

Namun, menurutnya cara pelajar untuk ikut berpartisipasi belum tepat kalau memang tujuan utamanya ialah untuk melawan polisi.

“Saya pikir memang pelajar ini niatnya bagus karena kan ada tulisannya itu ‘kakak yang orasi saya eksekusi’. Niatnya bagus cuman caranya enggak bagus,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya