Solopos.com, ALASKA – Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kota Anchorage, Alaska, Amerika Serikat, Jumat (30/11/2018), meninggalkan trauma bagi masyarakat. Bencana alam tersebut merusak sejumlah bangunan dan membelah jalanan kota.
Gempa bumi yang berpotensi tsunami tersebut merupakan salah satu yang terbesar yang pernah mengguncang Alaska. Seorang penduduk bernama Emily Grove mengatakan sangat lega bisa kembali ke rumahnya setelah peringatan tsunami dicabut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Bagi Emily Grove, gempa bumi tersebut sangat mengerikan. Dia tengah berada di rumah temannya saat gempa bumi tersebut mengguncang Kota Anchorage, Alaska. “Itu sangat nyata dan mengejutkan. Awalnya aku tidak merasakan apa-apa. Namun, tiba-tiba tanah yang aku pijak bergetar sangat kuat,” kata Emily Grove seperti dilansir Komo News, Minggu (2/12/2018).
Menyadari datangnya bahaya, Emily Grove dan temannya bergegas mencari tempat yang aman untuk berlindung. Dia masuk ke dalam bak mandi untuk menyelamatkan diri. Dia melihat semua perabotan di rumah itu bergeser dan berjatuhan.
“Kejadian itu sangat menakutkan. Tidak ada tempat yang aman untuk berlindung. Semua benda bergeser dan jatuh,” sambung Emily Grovey.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, menurut US Geological Survey, gempa tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 pagi waktu setempat. Pusat gempa berada sekitar 10 mil timur laut Anchorage di kedalaman 21 mil. Gempa susulan terus berlanjut setelah peringatan tsunami dicabut.