SOLOPOS.COM - Situasi Gedung Wanita Karanganyar yang menjadi tempat isolasi terpusat, Rabu (18/8/2021). (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR —  Satgas Covid-19 Karanganyar masih terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat, khususnya warga yang dinyatakan positif Covid-19, agar bersedia menjadi isolasi di tempat isolasi terpusat (isoter) yang telah disediakan pemerintah.

Hal itu lantaran Satgas Covid-19 menilai kesadaran masyarakat Karanganyar untuk mau menjalani isolasi di tempat isoter masih rendah. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjalani isoter mengacu data keterisian tempat tidur di tiga lokasi isolasi terpusat di Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Rabu (18/8/2021), tempat isoter di Gedung Wanita Karanganyar baru diisi oleh lima pasien Covid-19, di BLK Karangpandan sebanyak empat orang, dan bekas Gedung SMPN 2 Kerjo diisi oleh 11 orang.

Baca juga: 7.000-an Pedagang Pasar Tradisional di Karanganyar Belum Divaksin Covid-19

Sementara itu, berdasarkan data dari instagram @dinkeskaranganyar per Selasa (17/8/2021), jumlah pasien aktif Covid-19 masih sebanyak 712 orang dengan rincian 554 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri dan 158 orang dirawat di rumah sakit.

Dari perbandingan angka tersebut menunjukkan minat warga yang masih rendah untuk menjalani isolasi di tempat isoter.

Sekretaris Satgas Covid-19 Karanganyar, Bagus Darmadi, mengakui kesadaran warga untuk menjalani isolasi di tempat isoter masih rendah. Menurutnya, hal ini disebabkan pola pikir warga yang merasa menjalani isolasi di isoter tidak nyaman.

Baca juga: Data 2.000 Pelaku Wisata Karanganyar Disetor ke Kemenparekraf terkait Bantuan PEN

Sehingga, warga lebih memilih untuk menjalani isolasi di rumah meskipun berisiko menularkan Covid-19 kepada anggota lainnya yang masih negatif.

“Kalau mengacu keterisian tempat tidur di tempat isoter memang masih sedikit yang mau diisolasi di sana. Karena ya kembali lagi ke pola pikir mereka yang merasa tidak betah. Padahal di tempat isoter kami cukupi semua kebutuhan sehari-hari mereka dan dijaga petugas,” ucap dia.

Menekan Rantai Persebaran Covid-19

Pria yang juga menjabat sebagai Kalakhar BPBD Karanganyar tersebut mengatakan saat ini upaya edukasi semakin digencarkan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri.

“Upaya kami pastinya terus menerus mengedukasi. Kesadaran warga sangat penting untuk mau menjalani isolasi di isoter agar rantai persebaran di lingkungan keluarga bisa ditekan seminimal mungkin,” terang dia.

Baca juga: 8 Perangkat Desa Plosorejo Karanganyar Diisolasi Gegara Positif Covid-19, Pelayanan Tetap Jalan

Sebelumnya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan dibuatnya tiga lokasi isoter merupakan perintah dari pemerintah pusat. Isoter bertujuan untuk memutus rantai persebaran Covid-19 di lingkungan keluarga.

“Kami tekankan upaya ini butuh dukungan dari masyarakat agar dengan sadar mau menjalani isoter. Kasihan keluarganya, jangan sampai tertular. Ini upaya kami agar rantai penularan Covid-19 di lingkungan keluarga bisa terputus. Soalnya kebanyakan memang karena klaster keluarga yang tertular dari anggota keluarga yang menjalani isolasi mandiri di rumah,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya