Kesadaran pria warga Solo untuk ber-KB rendah.
Solopos.com, SOLO — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Solo mencatat hanya 32 pria dari 71.913 pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta KB aktif. Angka itu menunjukkan kepesertaan pria dalam program KB di Kota Bengawan masih rendah.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kepala Bidang KB DPPKB Solo, Endah W.P. mengatakan masih rendahnya partisipasi dan kesadaran pria ikut program KB dikarenakan beberapa faktor.
“Pengetahuan pria tentang kesehatan reproduksi dan KB masih rendah. Mereka berpandangan KB urusan wanita,” katanya ketika dijumpai
Di menambahkan sebagian besar pria hanya mengetahui kondom sebagai alat kontrasepsi. Padahal metode lain berupa vasektomi juga bisa dilakukan. Namun selama ini pria mempunyai pandangan wanita saja yang harus disterilisasi.
Sebagian lainnya menganggap vasektomi sama dengan pengebirian bagi Kaum Adam.“Berbagai upaya terus kami lakukan untuk menyosialisasikan program KB bagi pria,” kata dia.
Pemkot juga membangkitkan kesadaran masyarakat kesehatan reproduksi bukan hanya tanggung jawab istri tetapi merupakan tanggung jawab bersama suami dan istri.
Saat ini Kota Solo menjadi daerah terpadat di Jawa Tengah. Dengan luas wilayah Solo 44,04 kilometer (km) memiliki jumlah penduduk 512.266 jiwa, yang artinya kepadatan penduduk sekitar 11.593 jiwa per km-nya. Langkah jemput bola diupayakan Pemkot untuk menyasar PUS yang belum ber-KB.
“Kami targetkan 100% PUS sudah menjadi peserta KB,” katanya.
Kepala DPPKB Solo, Ariani Indriastuti mengatakan Pemkot menggencarkan safari KB. Selain itu untuk menyukseskan program KB, Pemkot setiap tahun mencanangkan satu Kampung KB di setiap kecamatan. Dia berharap pencanangan Kampung KB bisa menekan laju pertumbuhan penduduk.