SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> – Pesta gol Liverpool atas <a href="http://bola.solopos.com/read/20180502/498/913737/as-roma-vs-liverpool-serigala-ibu-kota-mengincar-korban-ketiga">AS Roma</a> di leg I semifinal Liga Champions pekan lalu sejatinya harus dibayar mahal. Seorang pendukung The Reds, Sean Cox, terkapar setelah diserang dua anggota Ultras Roma di Anfield. Fans berusia 53 ini harus dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang kritis.</p><p>Situasi tersebut tentu membuat laga leg II yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (3/5/2018), masuk dalam kategori &ldquo;risiko tinggi&rdquo;. Tak menutup kemungkinan fans garis keras Liverpool akan melampiaskan dendam di markas Serigala Ibu Kota. Di sisi lain, pendukung fanatik Roma dikhawatirkan kembali meneror fans Liverpool seperti yang mereka lakukan di Anfield. Apalagi jumlah Kopites (julukan fans Liverpool) yang bakal hadir di Roma diperkirakan mencapai 5.000 orang.</p><p>Rivalitas suporter kedua tim sebenarnya bukan hal baru. Sejak Mei 1984 atau saat final Piala Champions Eropa antara <a href="http://bola.solopos.com/read/20180502/498/913733/strategi-liverpool-hadapi-as-roma-serang-serang-dan-serang">Liverpool</a> kontra Roma yang digelar di Olimpico, gesekan itu sudah terjadi. Sekitar 24 jam sebelum laga digelar, para Kopites sudah menerima teror yang mengerikan dari pendukung Roma. Kekerasan dan pelecehan terus terjadi seusai laga yang akhirnya dimenangi Liverpool lewat adu penalti 4-2 itu. Insiden penusukan juga sempat menelan korban dari pendukung The Reds.</p><p>Fenomena yang terjadi saat itu sebenarnya cukup mengejutkan jika melihat sejarah lawatan Liverpool ke Olimpico pada 1977. Saat The Reds menjalani final European Cup melawan Borussia Monchengladbach, publik Roma menyambut baik kehadiran 25.000 Kopites yang menyambangi kota mereka. Bahkan perjalanan itu dikenal sebagai salah satu <em>away day</em> paling mengesankan bagi Liverpudlian.</p><p>Jelang bentrok di Olimpico, Kamis, kedua tim pun sepakat memberi pernyataan resmi terkait potensi kisruh lanjutan. Liverpool sudah memeringatkan fansnya agar tidak berjalan menuju Olimpico. Geoff Pearson, Dosen Hukum dari Universitas Manchester, <a href="http://bola.solopos.com/read/20180502/498/913732/bisakah-inggris-miliki-6-wakil-di-liga-champions-musim-depan">Inggris</a>, mewanti-wanti Kopites yang datang ke Roma super waspada.</p><p>&ldquo;Kita melihat banyak kejadian fans Inggris menjadi target di sana. Mereka menjadi korban atas serangan tak terencana yang sangat besar,&rdquo; ujarnya kepada <em>Sky Sports</em>.</p><p>Kepolisian Roma sendiri telah menjamin keselamatan fans tim tamu dengan menyiagakan sekitar 1.200 petugas. Komisioner Ketertiban Publik Roma, Giorgio Luciani, siap menjamin keamanan Kopites jika mereka menghormati aturan setempat. Selain mewajibkan mereka punya tiket, fans Liverpool diminta tidak mengibarkan syal atau memasang banner di ruang publik seperti monumen atau air mancur, serta tidak mabuk-mabukan.</p><p>&ldquo;Ini tantangan yang berat. Yang penting bagi kami adalah bisa menikmati dan menjaga kota bagi warga, pendukung, untuk semua orang. Kami hanya ingin itu menjadi hari olahraga yang penting, tidak untuk hal yang lain,&rdquo; tegasnya dilansir <em>BBC</em>.</p><p>Direktur Olahraga AS Roma, Ramon Rodriguez Verdejo, berharap fans Roma dapat menunjukkan sikap positif di laga nanti. &ldquo;Ada banyak pembicaraan tentang kekerasan sekarang. Mari kita tunjukkan pada semua orang bahwa fans Roma tidak melakukan kekerasan.&rdquo;</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya