SOLOPOS.COM - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengecam timbulnya kerusuhan Rengasdengklok pada Rabu (7/12/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KARAWANG–Kerusuhan di Rengasdengklok Karawang pada Rabu (7/12/2022) dipicu rencana pemerintah daerah yang akan menata Pasar Rengasdenglok.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyesalkan timbulnya kerusuhan di Pasar Rengasdengklok pada Rabu (7/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, Bupati menuding keberadaan oknum LSM jadi biang keladi kerusuhan di Pasar Rengasdengklok, Karawang.

“Kami begitu prihatin, provokasi oknum-oknum LSM yang mengatasnamakan pedagang telah membuat penataan pasar yang awalnya kondusif, menjadi rusuh,” ujar Cellica, Rabu (7/12/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Vorstenlanden Surakarta, Saksi Ramalan Jagabaya Jawa Berkalung Besi

Menurut Bupati, massa melempari batu ke arah Cellica dan rombongannya yang akan mengunjungi pasar tersebut.

Dia mengatakan kehadirannya itu untuk berdiskusi dengan para pedagang terkait penataan Pasar Rengasdeklok.

Namun, kata Cellica, niatnya itu dibalas dengan lemparan batu, petasan, botol kaca, dan balok kayu.

Bahkan, menurut Cellica, ada orang yang mengacungkan samurai dan senjata tajam.

Baca Juga: Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Bambu Runcing dan Granat Kolang-Kaling

Atas kerusuhan di Rengasdengklok itu satu orang polisi mengalami luka di kepala karena terkena lemparan batu dan pecahan botol.

“Puluhan anak-anak muda yang telah dicekoki minuman keras, dijadikan tameng untuk menyerang kami,” tulis Cellica dalam akun Instagram pribadinya, Rabu (7/12/2022).

Menurut dia, selama ini pihaknya telah melakukan sosialisasi selama empat bulan kepada para pedagang.

Selain itu, kata dia, pemerintah juga melakukan relaksasi pembiayaan hingga harga kios.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: 16 Agustus 1945, Peristiwa Rengasdenglok

Cellica mengatakan dirinya bersama Ketua DPRD, Dandim, Kajari, Wakapolres dan Sekda datang ke pasar untuk berdialog dengan para pedagang.

“Tapi mengapa kami justru dibalas dengan kekerasan,” katanya.

Bupati berharap timbulnya kerusuhan di Pasar Rengasdengklok ini para pedagang bisa lebih jernih melihat persoalan pasar Rengasdengklok yang sudah puluhan tahun kumuh, macet, bau, dan jorok.

Sementara, Pedagang Pasar Rengasdengklok menolak rencana relokasi ke tempat baru. Mereka rencananya direlokasi ke Pasar Proklamasi Rengasdengklok. Hal inilah yang membuat kerusuhan di Rengasdengklok tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya