SOLOPOS.COM - Pengendara melintasi jalur Solo-Selo-Boyolali (SSB) saat ada perbaikan jalan, Sabtu (9/3/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos/dok)

Kerusakan jalan di jalur Solo-Selo-Boyolali perbaikannya diperkirakan molor.

Solopos.com, BOYOLALI—Perbaikan jalan di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) diperkirakan molor. Pengawas Jalan Boyolali-Magelang Bina Marga Jateng, Sumarwan, menjelaskan proyek perbaikan jalan di jalur SSB semestinya bisa selesai awal November. Namun, pihaknya akan meminta kelonggaran waktu karena proyek jalan di SSB menemui banyak kendala.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Untuk saat ini progres rigid jalan sudah mencapai 70%. Kemungkinan akhir bulan ini selesai. Namun masih banyak yang harus dilaksanakan. Untuk talut dan saluran air juga belum jadi,” kata Sumarwan, kepada solopos.com, Minggu (25/10/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Kendala yang ditemui selama perbaikan adalah pekerjaan yang sering terganggu dengan padatnya arus lalu lintas di jalur tersebut. Seperti diketahui, jalur SSB adalah satu-satunya jalur alternatif Solo-Magelang. Medan jalan yang cukup sulit juga menjadi kendala karena truk pengangkut material perbaikan jalan tidak bisa cepat tiba di lokasi.

“Untuk saat ini pekerja mulai lembur hingga tengah malam. Ya, untuk mengejar batas waktu pekerjaan yang hampir selesai. Tetapi dengan kendala yang ada, kemungkinan besar proyek ini akan molor,” imbuh Sumarwan.

Untuk perbaikan jalan, saat ini tinggal menyambung di beberapa lokasi, yang sebelumnya menjadi jeda untuk antrean kendaraan. Seperti diketahui, proyek perbaikan jalur SSB dilakukan di sepanjang jalur Cepogo-Selo tepatnya di KM 38.900 sampai KM 42.770. Mayoritas jalan yang diperbaiki masuk wilayah Desa Genting, Kecamatan Cepogo.

“Perbaikan tinggal di beberapa lokasi yang dulu jadi tempat antre kendaraan. Ini tinggal menyambung saja. Kalau sudah selesai nanti langsung diaspal,” imbuh dia.

Anggaran yang digelontor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk perbaikan jalan di jalur tersebut berkisar Rp20 miliar. Proyek ini satu paket dengan perbaikan infrastruktur lain seperti talut dan saluran air. Dia menargetkan pembuatan talut dan saluran air bisa segera direalisasi sebelum tiba musim penghujan.

Infrastruktur talut dan saluran air merupakan bagian penting karena kawasan tersebut termasuk wilayah rawan longsor. Longsor tebing di jalur SSB yang kerap terjadi akhir tahun lalu juga disebabkan sistem drainase yang buruk.

Sumarwan menjelaskan secara jalur SSB sudah mulai nyaman dilalui. Namun, pengendara tetap diminta berhati-hati karena jalan tersebut belum diaspal sehingga masih cukup licin.

Warga Selo Tengah, Joko Purnomo, mengatakan jalur SSB saat ini sudah mulai nyaman untuk dilalui meskipun proyek tersebut belum selesai 100%. Dia berharap pemerintah segera menyelesaikan perbaikan infrastruktur di jalur alternatif Solo-Magelang tersebut.

“Kalau jalannya sudah diperbaiki, kami berharap perbaikan jembatan Samiran yang ambrol sejak akhir tahun lalu juga segera dilakukan,” kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya