SOLOPOS.COM - Jembatan Gatak di Desa Jemowo, Kecamatan Musuk, Boyolali yang rusak. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Minimnya anggaran tanggap darurat yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali membuat nasib sejumlah jembatan rusak masih terkatung-katung. Pemerintah desa (pemdes) di sejumlah wilayah yang mengalami kerusakan infrastruktur itu pun harus menunggu hingga pemerintah kabupaten menyediakan anggaran untuk perbaikan tersebut.

Salah satu desa nahas itu adalah Desa Jemowo, Kecamatan Musuk. Kades Jemowo, Untung Widodo, saat ditemui Solopos.com, menyebutkan saat ini di desanya ada dua jembatan yang rusak bahkan terancam putus. Kedua jembatan tersebut adalah Jembatan Gatak, di Dukuh Gatak dan Jembatan Tempel di Dukuh Tempel. Menurut Untung, kedua jembatan itu rusak sejak awal tahun ini atau tepatnya saat curah hujan tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jembatan Gatak mengalami ambrol pada sisi jembatan. Jembatan yang terakhir dibangun pada era 1980-an itu selama ini belum pernah ada perbaikan lagi. Pengendara terutama roda empat harus berhati-hati jika melintas jembatan tersebut.

Seorang warga Dukuh Banyusri, Juminten, bahkan menyebutkan kendaraan roda empat yang membawa muatan cukup banyak tak berani melintas di jembatan tersebut. “Yang sering melintas kan mobil angkutan, bawa sapi, lembu, dan pasir. Kalau muatannya banyak tidak berani lewat. Jika jembatan itu putus, maka satu dukuh akan terisolasi yakni Dukuh Banyusri,” ujar dia.

Sementara di Jembatan Tempel, yang juga merupakan salah satu jalan utama di desa tersebut terancam ambles. Tinggi badan jalan di sisi kanan dan kiri sudah tidak sama. Warga setempat menutup sisi badan jalan yang amblas itu dengan material agar tidak dilewati pengendara.

Saat ini pihak Pemdes Jemowo menunggu uluran tangan dari Pemkab Boyolali. Karena jika menggunakan anggaran desa dipastikan tidak mencukupi. “Kira-kira butuh anggaran Rp150 juta. Kalau dari anggaran desa jelas kami tidak mampu,” imbuh Untung.

Selain Jemawa, Pemdes Pakel Kecamatan Andong juga tengah menunggu kucuran dana dari Pemkab Boyolali terkait perbaikan secara permanen jembatan Pakel yang menghubungkan Desa Pakel dengan Desa Mojo. “Besaran anggarannya mungkin lebih dari Rp150 juta,” kata Kades Pakel, Warsono Warsono.

Jembatan tersebut putus total setelah tergerus hujan deras akhir Maret lalu. “Sekarang baru ditutup pakai sesek dan bambu.” Selain jembatan Pakel-Mojo, pihaknya juga berharap Pemkab Boyolali memperhatikan infrastruktur jalan di sisi selatan Dukuh Pule di Desa Pule.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya