SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dengan cita rasa gurih dan lezat, kerupuk bukan hanya menu tambahan di meja makan. Namun juga enak dinikmati sebagai camilan. Apalagi kerupuknya mengandung bahan rempah rempah alami.

Di Morangan, tepatnya di Jalan Jogja Magelang Km 13,5, Desa Triharjo, Kecamatan Sleman, kerupuk unik ini diproduksi setiap hari. Nama mereknya pun sederhana, “kerupuk KMD” seharga Rp200 per biji.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Suparno, 53, salah satu karyawan, nama merek sengaja dibuat simpel agar gampang diingat. Karena sekarang banyak nama dagang kerupuk yang terlalu panjang.

“Dengan nama nyentrik, harapannya bisa lebih mengena ke konsumen. Sekarang kami memasok ke seluruh warung dan kios di Sleman,” ujar dia, kepada Harian Jogja, Jumat (10/6).

Adonan kerupuk Morangan terdiri dari tepung kanji, campuran aneka bumbu dan rempah rempah. Berbeda dengan kerupuk lain yang hanya mengandalkan tepung dan bumbu, kerupuk Morangan lebih mengedapankan citarasa alami.

Menurut Suparno, rempah-rempah berperan sebagai penguat rasa. Selain itu memberikan aroma yang enak pada produk. Pantas saja baunya pun harum. Tidak terkesan berbau minyak goreng.

Untuk proses, seluruhnya dilakukan secara tradisional. Awalnya tepung kanji dan bumbu di campur di sebuah tungku besar. Pengadukan dilakukan secara berulang hingga bumbu merata.

Selanjutnya, dicetak dengan alat manual. Hasilnya berbentuk persegi panjang kecil berukuran sekitar 15 centimeter X 10 centimeter. Agar teksturnya kuat, hasil cetakan didiamkan selama beberapa jam.

Proses berlanjut ke pengukusan. Alatnya pun sederhana. Cukup menggunakan sebuah tungku besar berisi air mendidih kemudian kerupuk mentah dimasukkan bertingkat di atas air mendidih dan ditutup.

Setelah itu baru dikeringkan di bawah sinar matahari selama dua hari untuk kemudian digoreng. Dalam sehari, rata-rata produksi mencapai satu kuintal. “Dengan rempah-rempah kami bisa tetap bertahan, meski saingan semakin banyak di Sleman,” ujar Suparno.

Penggunaan rempah-rempah ternyata juga mengundang minat mahasiswa asal Singapura untuk datang. Mereka ingin tahu proses pembuatannya dan membelinya untuk oleh-oleh. “Salah satu mahasiswa mengatakan jika ia tahu dari temannya yang pernah makan kerupuk buatan sini. Katanya enak, gurih dan ada rempah-rempahnya, Karena itu mereka tertarik datang,” imbuh Dena, 21, karyawan kerupuk KMD lainnya.(Wartawan Harian Jogja/Sumadiyono)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya