SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN–Peredaran makanan berbahaya masih ditemukan di beberapa pasar tradisional di wilayah Sragen. Makanan tersebut diduga menggunakan pewarna tekstil yang sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi.

Hal ini ditegaskan Kepala Bidang Pembinaan Perdagangan, Rihandayani. Dia mengakui jika masih ada peredaran makanan berbahaya seperti kerupuk yang bewarna merah saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) beberapa hari yang lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memang masih ada kerupuk bewarna merah yang diduga menggunakan pewarna tekstil bukan pewarna makanan. Kami sudah sering menemukan produk itu di pasar tradisional seperti pasar Gemolong,” ujarnya saat ditemui Espos di ruang kerjanya,  Kamis (22/12/2011).

Biasanya, lanjut Rihandayani, kerupuk dengan warna merah mencolok itu diproduksi industri rumah tangga atau perusahaan dengan skala kecil. Mereka sengaja memakai pewarna tekstil karena harganya lebih murah dibanding pewarna makanan.

“Industri rumah tangga yang memproduksi kerupuk itu, memang efeknya tidak secara langsung jika dimakan manusia. Namun, akan tampak beberapa puluh tahun kemudian yang dapat merusak organ dalam,” jelasnya.

Selama ini, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan  Sragen dan Dinas Industri, Koperasi dan UMKM Sragen. Jika ada pedagang yang menjual makanan itu maka segera dilakukan pembinaan. Hal serupa juga dilakukan pada pengusaha industri rumah tangga kerupuk agar memakai pewarna makanan.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat atau konsumen lebih jeli dan teliti sebelum membeli suatu produk. Jika warnanya terlalu mencolok atau tidak ada label produksi di kemasan maka masyarakat diminta untuk segera melaporkan ke instansi terkait. “Masyarakat harus hati-hati dan teliti dalam memilih makanan, jangan sampai malah merugikan sendiri,” tambahnya.

(m101)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya