SOLOPOS.COM - Kasi Kesra Desa Ngargoyoso, Sunarto, berjalan di sekitar Masjid Al Mu'min dan Pura Argha Bhadra Dharma, Jumat (24/7/2015). Di sekitar Kantor Desa Ngargoyoso, Ngargoyoso, Karanganyar, berdiri tempat ibadah dari tiga agama yang berbeda yang jaraknya berdekatan. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Kerukunan umat beragama tergambar di di wilayah Ngargoyoso, Karanganyar.

Solopos.com,KARANGANYAR-Kerukunan antar umat beragama di Desa Ngargoyoso, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar diperlihatkan dari tempat ibadah tiga agama berbeda yang berdiri di satu kawasan.  Jarak antara satu tempat ibadah yang satu dengan tempat ibadah lainnya cukup dekat, tidak sampai 50 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan Masjid Al Mu’min yang berada di belakang kantor Desa Ngargoyoso, hanya berbatasan tembok dengan Pura Argha Bhadra Dharma yang berdiri di sisi utaranya. Sedangkan di sisi timur, sekitar 20 meter dari masjid berdiri Gereja Sidang Jamaat Allah (GSJA) Pancaran Berkat. Selain itu di antara bangunan masjid dan gereja terdapat punden yang sering digunakan untuk menyembelih kambing oleh masyarakat setempat pada hari-hari tertentu.

Meski lokasi tempat-tempat ibadah lain agama itu jaraknya berdekatan, namun tidak pernah terjadi gesekan antarpemeluk agama terkait. Semua dapat menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing di tempat ibadahnya masing-masing.

Ditemui seusai Salat Jumat di Masjid Al Mu’min, Kasi Kesra Desa Ngargoyoso, Sunarto, mengatakan bangunan-bangunan tempat ibadah tersebut sudah berdiri sejak 1990.

“Awalnya berdiri bangunan masjid ini sekitar 1980. Kemudian bangunan gereja didirikan sekitar 1990. Sedangkan pura dibangun sekitar 2013 lalu. Kalau bangunan punden sudah lama. Bahkan dulunya di punden itu ada pohon beringin yang sangat besar. Tapi sekarang sudah ditebang,” kata dia kepada wartawan, Jumat.

Menurutnya selama ini kerukunan umat beragama di lingkungan Ngargoyoso tetap terjaga dengan baik. Tidak ada persoalan yang mengganggu meski lokasi ibadah antar agama. “Selama ini berjalan baik-baik saja. Kami selalu menjalin komunikasi, baik kepada pemeluk agama yang satu dan yang lainnya,” kata dia.

Takmir Masjid Al Mu’min, Suroso, mengatakan salah satu kiat untuk menjaga kerukunan adalah dengan saling menghormati agama satu dengan yang lain. Untuk menjaga hal itu, baik dari pihak masjid, gereja maupun pura akan saling berkomunikasi jika akan melakukan kegiatan.

“Intinya agar tidak mengganggu satu dan yang lainnya,” kata dia.

Hal senada juga sisampaikan salah satu pengurus GSJA Pancaran Berkat, Sumini Hadi Marijo. “Kalau pura ada kepentingan yang kebetulan bersamaan, biasanya kami mengagendakannya di lain waktu. Tidak ada masalah selama ini. Intinya kami saling menghormati,” kata dia yang saat itu ditemui wartawan di rumahnya, di Ngargoyoso, Karanganyar, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya