SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO–Kesenian Keroncong di Kulonprogo terancam dilupakan. Kegiatan festival dinilai perlu digiatkan untuk melestarikannya.

Ketua Himpunan Musisi keroncong (Hamkri) Kulonprogo, Sri Murni mengatakan, saat ini sangat sedikit kelompok keroncong yang masih aktif. Menurut pengamatannya, cuma ada lima kelompok dari sekitar 15 kelompok yang terdaftar di Kulonprogo.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Untuk jenis kompetensi pemusik, menurut dia saat ini sangat jarang menemukan musisi yang pandai memainkan biola serta flute. Karena jarang, sering para pemainnya menjadi rebutan grup-grup keroncong yang ada.

Ia juga menilai saat ini jarang generasi muda yang suka lagu keroncong. “Kebanyakan anak muda beranggapan lagu keroncong itu hanya milik orang tua. Saya berusaha mendekati kalangan remaja untuk berlatih menyanyikan keroncong secara rutin setiap Senin malam,” kata dia saat dihubungi belum lama ini.

Untuk menumbuhkan kecintaan terhadap kesenian musik keroncong, dalam kegiatan Manunggal Fair akhir bulan ini, Hamkri bakal menyelenggarakan festival keroncong untuk kalangan remaja.  “Seluruh pesertanya ada 66 orang. Di antaranya terdapat 21 peserta remaja putri dan enam orang remaja putra,” kata Sri Murni.

Terpisah, Retno, 17, siswi SMA Negeri Sentolo yang mengikuti festival tersebut mengatakan ia merasa tertantang untuk bertarung dalam kompetisi tersebut, sekaligus tertantang untuk melestarikan kesenian ini. Sebelumnya ia juga pernah mengikuti kompetisi serupa di Jogja

“Nyanyi keroncong itu tidak seperti pop. Butuh napas yang panjang untuk membawakannya. Di situlah letak tantangannya,” pungkasnya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya