SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Om Ano Bhadrah Kratawo Yantu Wiswatah

Om Swastyastu

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Na karmanam anarambhan
Naiskarmyam puroso snute
Na ca samnyasanad eva
Siddhim samadhigacchati

Tanpa kerja orang tidak akan mencapai kebebasan, demikian juga ia tidak akan mencapai kesempurnaan karena menghindari kegiatan kerja ( Bhagawad Gita, III.4 ).

Memperhatikan dalil hukum kerja, sesungguhnya kerja apapun yang kita lakukan merupakan swadharma/kewajiban yang dilandasi dengan ajaran dharma, sebagai yadnya dalam kehidupan menuju kebebasan yang abadi.

Kerja dapat membebaskan orang dari berbagai penderitaan, kerja tanpa keterikatan oleh berbagai keinginan pribadi, serta terbebas dari berbagai motif keinginan. Kerja tanpa pamrih dan kerja demi kerja sesungguhnya dapat memberikan ketenteraman batin dan mencapai kebebasan universal.

Dalam Bhagawad Gita Bab.V.10 ditegaskan :

Brahmany adhaya karmani,
sangam tyatva karoti yah,
lipyate na sa papena,
pad mapatram ivambhasa.

Artinya, mereka mempersembahkan semua kerjanya, kepada Brahman, berbuat tanpa motif keinginan apa-apa, tak terjamah oleh dosa papa, laksana daun teratai dan air.

Jika kita memperhatikan dengan saksama, kerja yang tulus dan suci sesungguhnya adalah persembahan kepada Brahman/Tuhan, guna menyelamatkan alam beserta isinya. Dalam filsafat Hindu dinyatakan seperti bunga teratai yang tumbuh dalam air dan lumpur.

Tetapi bunga teratai tersebut tetap menawan dan suci tidak kena pengaruh oleh lumpur. Demikian juga orang bijaksana akan bekerja apapun sebagai swadharma, serta tidak terikat akan hasilnya. Orang yang terikat oleh hasil kerja sesungguhnya adalah penderitaan dan dikatakan budak dari pekerjaan tersebut.

Hukum kerja mengatakan, setiap pekerjaan akan mendapatkan pahala karma, besar dan kecilnya tergantung dari kerja tersebut. Tidak ada perbuatan yang tidak mendatangkan hasil. Dalam kehidupan sekarang banyak orang mengingkari makna kerja, bahkan mengedepankan hasil dari pada melaksanakan tugas dan fungsinya, orang yang melalaikan kerja sesungguhnya menyia-nyiakan kehidupan.

Dalam Sarasamucaya dinyatakan

Karmabhumiriya brahman phalabhumirasau mata iha yat kurute karma tat paratropabhujyate.

Kelahiran menjadi manusia adalah merupakan kesempatan untuk melakukan kerja.

Orang tidak akan bisa hidup jika tidak bekerja, demikian juga dunia beserta isinya akan menjadi Pralaya jika Tuhan berhenti mencipta. Orang bijak mengatakan di dalam melakukan tugas dan kewjiban seberat apapun, akan menjadi mudah dan menyenangkan asalkan kita tahu kunci kerja tersebut.

Orang yang yang bekerja sebagai sebuah beban, akan menjadi sebuah beban yang sangat berat. Tetapi ada orang yang bekerja sebagai tujuan hidup, maka pekerjaan tersebut akan memberikan kenikmatan. Kunci utama dinyatakan kerja yang dilandasi dengan sradha dan bhakti.

Kedua, kerja sebagai swadharma. Ketiga, kerja persembahan dan keempat, semua pekerjaan akan menjadi ringan dan membahagiakan jika dilandasi dengan hati yang ikhlas. Swami Vivekananda mengatakan semua pekerjaan pada hakikatnya adalah mulia dan terhormat.

Tangan dan badan boleh berkubangan lumpur di dalam melakukan pekerjaan, asalkan hati tetap terpaut pada Tuhan. Seperti seorang pemulung dengan tekun dan senang mengambil sampah untuk didaur ulang sebagai sumber kehidupan sehari-hari, tetapi hatinya bersih dan mereka telah berbuat yang luar biasa untuk kebersihan kita semua, tetapi mereka sering terlupakan.

Coba kita bayangkan jika tidak ada jasa pemulung bagaimana sampah tersebut akan menjadi masalah dalam kehidupan. Namun dari kerjanya yang tulus dan mulia, Tuhan memberikan hasil yang sepadan dengan karmanya.

Asal kita mau berusaha dan niat, semua akan dapat diraih. Tidak ada ke menangan tanpa hasil perjuangan yang gigih. Tidak ada orang yang berhasil jika tidak berusaha dengan keras.

Demikian juga tidak ada kenikmatan jika kita menghindari hakikat kerja, namun jangan sampai kita menjadi budak dan kesasar dari jalan dharma, maka penderitaan sudah pasti menjadi hasilnya. Kerja yang tulus dan ikhlas akan memberikan kebahagiaan baik buat diri kita sendiri, orang lain, masyarakat dan negara.

Dunia akan menjadi harmonis damai apabila semua orang bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya dan dharma dijadikan landasannya. Orang bijak mengatakan, “agawe su kaning len, sepi ing pamerih, ramai ing gawe”.

Ini hendaknya dijadikan motivasi dalam landasan bekerja.



Om Santi Santi Santi Om

I Nyoman Warta
Bimas Hindu Kementerian
Agama DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya