SOLOPOS.COM - nuklir

Kerja sama universitas, UNS Solo akan membuka program studi baru yakni Fisika Nuklir.

Solopos.com, SOLO–Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bakal mendapatkan asistensi dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dalam perintisan program studi (prodi) baru. Prodi baru tersebut yaitu Fisika Nuklir atau Rontgen.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Demikian dikemukakan Rektor UNS Solo, Ravik Karsidi, saat ditemui wartawan seusai pertemuan dengan jajaran pimpinan Batan di Kampus UNS, Rabu (3/2/2016).

Ravik menjelaskan rencana itu merupakan salah satu program dari pengembangan kerja sama antara UNS dan Batan ke depan. Prodi baru tersebut dimungkinkan akan masuk ke Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) atau bisa juga ke Fakultas Kedokteran (FK).

“Ya bisa di MIPA [FMIPA], atau Kedokteran [FK], karena prodi tersebut terkait dengan Diploma Rontgen atau Fisika Nuklir,” terang Ravik.

Selain asistensi dalam perintisan prodi baru, Ravik menyebutkan kerja sama yang dikembangkan antara UNS dengan Batan juga bakal mencakup berbagai program lainnya. Kedua pihak akan mengawalinya dengan memperpanjang nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) kerja sama tersebut.

“Langkah pertama yang akan dilakukan adalah dengan memperpanjang MoU antara Kepala Batan dengan Rektor UNS. Kegiatan lama [antara UNS dan Batan] akan tetap dijalankan dengan lebih mengoptimalkan potensi yang ada di kedua lembaga ini,” paparnya.

Penandatanganan perpanjangan MoU dijadwalkan saat Dies Natalis UNS, 11 Maret mendatang.

Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto, mengungkapkan kerja sama antara UNS dan Batan memang sudah terjalin sangat lama. Berbagai program juga diadakan, khususnya terkait dengan bidang pertanian.

“Dalam pertemuan hari ini kami ingin me-refresh kerja sama tersebut dengan mengembangkan hal-hal yang baru, yang sebelumnya belum pernah ada. Beberapa ide baru tadi juga muncul, di antaranya terkait program studi, fisika medis, pendidikan vokasi, peningkatan kegiatan penelitian, termasuk penelitian tentang pangan, varietas padi lokal hingga tanaman hias, dan sebagainya,” tambahnya.

Djarot menegaskan hilirisasi menjadi fokus kedua pihak dalam kerja sama itu. Artinya, kerja sama tersebut harus menghasilkan program-program yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Yang jelas kami berharap kerja sama ini akan semakin mensinergikan potensi yang dimiliki oleh masing-masing lembaga, saling memberi kontribusi yang positif,” papar dia.

Djarot mencontohkan melalui kerja sama ini, Batan bisa menyediakan fasilitas-fasilitas yang dimiliki lembaga tersebut untuk mendukung kegiatan di UNS. Sebaliknya, Batan yang selama ini terbatas dalam ketersediaan sumber daya manusia (SDM), bisa meminta tolong kepada UNS.

“Ya contohnya untuk prodi baru UNS nanti, dari Batan akan memberi kontribusi dari sisi kepakaran tentu saja. Sebab Batan adalah lembaga satu-satunya di bidang nuklir di Indonesia. dari sisi kepakaran kami tentunya bisa dimanfaatkan untuk asistensi prodi tersebut,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya