SOLOPOS.COM - Kunjungan ke Amerika Serikat (Detik-Kominfo)

Kerja sama teknologi yang dilakukan Indonesia dengan investor di Silicon Valley, Amerika Serikat, hasilkan ratusan miliar untuk start-up lokal.

Solopos.com, SAN FRANSISCO — Kunjungan Menkominfo Rudiantara bersama para menteri lainnya ke Silicon Valley mulai membuahkan hasil. Buktinya, salah satu start-up lokal ada yang mendapat suntikan dana segar investasi US$8 juta atau lebih dari Rp110 miliar dari pemodal ventura kakap di Amerika Serikat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti dilansir Detik, Sabtu (31/10/2015), start-up yang mendapat suntikan modal itu adalah Qraved, yang menawarkan aplikasi food discovery. Perusahaan rintisan itu mendapatkan suntikan dana dari Richmond Global Ventures dan Gobi Partners.

Selain itu juga ada rombongan investor baru di pendanaan Serie B ini yakni GWC, Convergence Ventures, 500 Startups, Toivo Annus, dan M & Y Partners. Pendanaan tersebut rencananya akan digunakan untuk mengembangkan fitur-fitur baru dan ekspansi layanan melalui aksi pemasaran.

Perjanjian kerja sama teknologi itu disaksikan juga oleh Menkominfo Rudiantara saat berkunjung ke markas 500 Startups ditemani oleh bos Convergence Ventures, Donald Wihardja.

Qraved sendiri mulai beroperasi September 2013 dengan ada sekitar 1 juta pengguna dengan menawarkan layanan restoran sebanyak 25.000 di Jakarta dan Bali.

Bisnis restoran lumayan menjanjikan di Indonesia dengan masyarakat yang mengeluarkan biaya sekitar US$30 miliar per tahun untuk berbelanja makanan.

“Kami melihat kerja sama teknologi yang ditawarkan Qraved bisa membawa perubahan di bisnis restoran. Ini membuat kami tertarik untuk investasi,” kata Managing Partner Richmond Global Ventures, David Frazee.

Suntikan modal itu tentu disambut baik oleh Menkominfo. Apalagi hal tersebut sejalan dengan programnya untuk menciptakan start-up unicorn di e-commerce dengan valuasi US$1 miliar di Indonesia dalam lima tahun mendatang.

“Kita ingin ada tiga unicorn di e-commerce tahun 2020. Kami optimistis hal ini dapat terjadi, tentunya dengan dukungan berbagai pihak, baik pelaku di dalam negeri dan pelaku internasional untuk mendorong terciptanya generasi wirausahawan muda di bidang teknologi yang dimulai sejak dini,” pungkas Rudiantara.

Selain itu dikutip dari Okezone, Sabtu, beberapa start-up bersama Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara juga menemui Partner at Sequoia Capital, Sir Michael Johnathan Moritz. Sir Michael Johnathan Moritz merupakan Member of Boards dari LinkedIn, Klarna, Sugar Inc dan Google Inc.

Dalam kunjungan itu, Rudiantara beserta Chairman MatahariMall.com, Emirsyah Satar, dan sejumlah petinggi start-up di Indonesia berkesempatan berdiskusi mengenai tantangan dan peluang perusahaan teknologi di Indonesia. Salah satu yang menjadi fokus diskusi adalah industri e-commerce.

“Lawatan kali ini merupakan dukungan dan wujud komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekosistem perekonomian digital Indonesia. Sebagai sebuah e-commerce dengan visi menjadi e-commerce terdepan di Indonesia, MatahariMall merasa terhormat menjadi bagian dari lawatan ini,” ujar  Emirsyah Satar.

Menurut Emirsyah, kerja keras technopreneur di Indonesia berhasil menjadikan Indonesia dipandang sebagai sebuah negara yang berpotensi menjadi pusat ekonomi digital di Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya