SOLOPOS.COM - CEO Go-Jek, Nadiem Makarim (Liputan6.com)

Kerja sama teknologi Indonesia dengan Amerika Serikat akan terlaksana saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke AS.

Solopos.com, JAKARTA — Dalam lawatannya ke Amerika Serikat (AS), Sabtu (24/10/2015), Presiden Jokowi direncanakan akan mengujungi sejumlah raksasa teknologi di Sillicon Valley. Indonesia sepertinya siap melakukan kerja sama teknologi dengan perusahaan-perusahaan di sana.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Dikutip dari Detik, Kamis (22/20/2015), pada kunjungan ke Amerika Serikat, Presiden Jokowi tak hanya memboyong para menterinya. Turut ikut petinggi teknologi Indonesia, salah satunya CEO Go-Jek, Nadiem Makarim.

Saat dijumpai seusai peluncuran layanan Go-Mart di LetterD, Jakarta, Kamis, Nadiem mengaku tidak melakukan persiapan khusus. Ia hanya melakukan koordinasi dengan beberapa kementerian.

Ketika ditanya apakah akan mencari investor lagi saat di Sillicon Valley, Nadiem tegas menyangkalnya. Ia mengatakan hanya diminta pemerintah untuk menjelaskan landscape digital dan keunggulan yang dimiliki di Indonesia.

“Ini bukan untuk kami, tapi untuk negara. Saya diminta untuk membantu teman-teman kita yang belum mendapat investasi. Ya bantu-bantu jualan disana. Kalau Go-Jek sudah tidak perlu lagi. Karena kami sudah ada investor. Kita hanya butuh dukungan dari masyarakat Indonesia saja,” ujar Nadiem.

Lebih lanjut pria berdarah Arab ini menuturkan saat ini banyak founder startup muda di Tanah Air yang sedang naik daun. Untuk membuatnya besar butuh bantuan investasi baik dari dalam dan luar negeri.

Keberadaan investasi dari luar negeri, kata Nadiem cukup penting, karena tidak hanya mengelontorkan uang. Tapi juga knowledge cara dan strategi untuk terus maju dan berkembang.

“Saya kan ada investor dari luar negeri. Nasihat mereka sangat berharga. Layanan Go-Food dan Go-Mart berdasarkan contoh dari luar yang diadaptasi ke Indonesia,” ujarnya.

Dengan kunjungan ke Amerika Serikat, Nadiem berharap dapat membuka mata para investor di sana. “Biar para invetor tahu kalau bukan Tiongkok dan India saja yang lagi bersemangat soal teknologinya. Indonesia itu negara selanjutnya,” tambahnya.

Dikutip dari Liputan6.com, Kamis, Nadiem melanjutkan meski di sana nanti dia dan rombongan akan bertemu dengan lima hingga tujuh 7 yang biasa menggelontorkan dan perlu diperhatikan kehadirannya bukan dalam rangka mencari pendaan atau funding untuk Go-Jek.

Di samping itu, Nadiem menepis rumor yang mengatakan Go-Jek akan dibeli oleh raksasa Internet dunia Google. Bagi Nadiem Go-Jek hanya untuk masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya