SOLOPOS.COM - Lycee Averroes -Ilustrasi (thetimes.co.uk)

Lycee Averroes -Ilustrasi (thetimes.co.uk)

Lycee Averroes -Ilustrasi (thetimes.co.uk)

Solopos.com, SOLO — Yayasan Al Firdaus mengirimkan sembilan siswanya menjadi duta Sekolah Menengah (SM) Al Firdaus Solo dalam program pertukaran pelajar dan guru pada 28 Oktober 2014 hingga 12 November 2014 mendatang. Rombongan duta SM Al Firdaus yang disertai dua peserta dari sekolah lain itu dijadwalkan mengikuti program bertajuk October Camp 2014 yang digelar di Lycee Averroes, di Kota Lille, Prancis.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Bagian Humas SM Al Firdaus Solo, Umi Nopiarti menerangkan pertukaran pelajar dan guru tersebut merupakan salah satu agenda utama dari program internasionalisasi SM Al Firdaus yang mulai dirintis sejak 2013. “Kami bekerja sama dengan Lycee Averroes, salah satu sekolah Islam yang setara dengan sekolah menengah di Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman telah dilakukan pada Juni lalu,” jelas dia saat ditemui Solopos.com, Senin (27/10/2014). Umi menambahkan kerjasama tersebut merupakan langkah awal pembelajaran antarnegara dan pertukaran budaya diantara kedua sekolah lintas benua.

Selain berisi kegiatan di dalam kelas, October Camp 2014 juga bakal mengajak pelajar untuk mengunjungi sejumlah lokasi budaya dan edukasi. Selama dua pekan, pelajar dan guru tersebut bakal mengulas soal budaya, alam, dan bahasa. “Kegiatan di dalam kelas berupa pembelajaran bahasa Prancis. Sedangkan di luar kelas, kegiatannya semacam city tour. Di Prancis, siswa kami akan ditempatkan di kelas khusus bersama pelajar Averroes,” tuturnya.

Kepala SM Al Firdaus, Rini Pudyastuti, mengatakan ke-9 pelajar itu bakal membawa kearifan lokal dari segi alam, budaya, dan bahasa Indonesia. Mereka dijadwalkan menampilkan beberapa budaya Indonesia seperti angklung dan tari tradisional. “Selama mengikuti October Camp, mereka mengemban tugas untuk menjadi duta perubahan ketika kembali ke Indonesia. Nilai-nilai kebaikan dari budaya Prancis dapat ditiru dan diterapkan untuk membuat perubahan ketika mereka kembali ke sekolah,” kata Rini, sambil menambahkan pada 2015 mendatang giliran pelajar Lycee Averroes yang akan berkunjung ke SM Al Firdaus.

Terpisah, salah seorang pelajar yang mengikuti program tersebut, Atira Wijaya, mengaku selain mempelajari bahasa Inggris dan Prancis, ia juga berlatih menari untuk menampilkan salah satu tarian khas Indonesia. Siswa kelas X IPS itu telah bergabung dengan kelas Eropa sejak kali pertama belajar di SM Al Firdaus. “Saya memang berencana meneruskan kuliah ke Eropa, karena itu saya mengikuti kegiatan ini. Biaya untuk program pertukaran pelajar menggunakan uang pribadi senilai sekitar Rp30 juta,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya