SOLOPOS.COM - ilustrasi dolanan anak-anak

Di Korea persentase penurunan angka kecelakaan pada anak mencapai 96% pada 2015.

Harianjogja.com, JOGJA – Kepala Bidang National Safety Administration Universitas Gacheon, Korea, Prof Huh Eok menawarkan metode efektif penurunan angka kecelakaan pada anak di negaranya untuk diimplementasikan di Jogja.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Huh Eok memberikan pemaparan singkatnya dalam diskusi bertajuk Upaya Penurunan Angka Kecelakaan pada Anak di Yogyakarta, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (15/7/2016).

“Di Korea angka kecelakaan dapat menurun drastis dalam rentang waktu 25 tahun,” kata dia seperti dikutip Antara.

Menurut dia ada tiga unsur utama yang terapkan di Korea untuk mengurangi angka kecelakaan pada anak. Ketiga unsur itu meliputi aspek pendidikan, aspek fasilitas, dan aspek hukum dan peraturan.

Sesuai data Direktorat Kepolisian Korea persentase penurunan angka kecelakaan pada anak mencapai 96% pada 2015. Dari 1.600 anak yang meninggal karena kecelakaan pada 1990, pada 2015 menurun menjadi 65 anak.

Ia mengatakan dalam aspek pendidikan, terdapat tiga tindakan yang harus dijadikan kebiasaan oleh anak-anak saat berlalu lintas. Misalnya, ketika anak menyeberang jalan mereka harus berhenti, kontak mata dengan pengendara, dan waspada.

Selain itu, menurut Huh Eok, dalam aspek pendidikan tersebut, di Korea orang tua, khususnya ibu memegang kendali utama dalam membiasakan teratur dan berhati-hati dalam berlalu lintas.

“Kuncinya adalah peran ibu yang selalu memperhatikan keselamatan anaknya di jalan,” ucapnya.

Selanjutnya, untuk aspek fasilitas di Korea, menurut dia, meliputi penyediaan zona aman sekolah, pembangunan trotoar, dan pemberian stiker tanda panah pada “zebra cross” sebagai petunjuk arah agar anak-anak menyeberang dengan tertib dan teratur.

“Dalam aspek hukum antara lain dengan menempatkan seorang polisi pada setiap sekolah,” ujarnya.

Universitas Gachon bersama Universitas Gadjah Mada (UGM), menurut Huh Eok, sedang merencanakan program “Korean Way”. Program yang rencananya memiliki rentang selama tiga tahun itu akan mulai diimplementasikan di Yogyakarta pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya