SOLOPOS.COM - Konsultan rumput Stadion Manahan, Rahayu, menggunakan alat pembuatan pola rumput di Stadion Manahan belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Pengelola Stadion Manahan bekerja keras merawat rumput Stadion Manahan agar rumput jenis zoysia japonica itu tetap sehat di tengah padatnya jadwal penggunaan lapangan. Pengelola memerlukan tambahan alat pembuat pola lapangan agar rumput stadion tetap terlihat estetik.

Konsultan rumput Stadion Manahan, Rahayu, kepada Solopos.com, Kamis (11/10/2021) mengatakan dalam pembuatan pola rumput bermotif garis-garis memerlukan waktu cukup lama yakni sekitar tiga hari. Pembuatan pola harus menggunakan alat khusus agar rumput tetap rata. Rumput Stadion Manahan sangat memungkinan untuk dibuat pola bermotif kotak-kotak namun keterbatasan alat membuat rumput Manahan selalu bermotif garis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menjelaskan alat itu seharga US$8.000 atau sekitar Rp114 juta yang berfungsi memotong rumput dan merefleksi cahaya rumput. Alat yang dimiliki Stadion Manahan merupakan alat berukuran kecil. Sedangkan alat pemotong berukuran besar yang bisa dikendarai harganya mencapai US$25.000.

Baca Juga: Jelang Derbi Mataram, Ini Pesan Aga Thohir untuk Persis Solo

“Kalau untuk Piala Dunia mendatang perlu tambahan alat pembuat pola itu lagi, alat itu perlu dilengkapi. Mungkin bisa untuk Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari. Saat ini sudah ada tetapi kurang lengkap, sekarang Solo punya dua alat. Kalau dilengkapi lagi bisa bagus, minimal Manahan itu ada tiga dan Sriwedari punya dua,” kata dia.

Rahayu menambahkan jika ada pihak-pihak yang berencana menyumbang alat pembuat pola rumput itu dapat berkoordinasi sebelumnya. Hal itu dikarenakan perlu penyesuaian alat dengan kondisi lapangan. Menurutnya alat itu juga tidak memungkinkan untuk dipindah-pindah setiap lapangan.

Ia menambahkan meskipun penggunaan Stadion Manahan sangat padat, pengelola tetap memberikan nutrisi rumput dan pupuk secara berkala. Hal itu dikarenakan pengelola berkomitmen untuk memberi yang terbaik kepada para tamu pengguna stadion khususnya Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.

Rahayu mengakui di beberapa sisi lapangan rumput Manahan dalam keadaan stres. Ciri khusus mudah terlihat yakni rumput berwarna coklat. Rumput di bagian penjaga gawang menjadi lokasi paling stres saat ini. Namun hingga saat ini kondisi itu masih bisa teratasi.

“Kami merawat rumput dengan baik, para suporter nanti juga harus merawat kursi-kursi stadion kelak. Mari jaga bersama stadion ini,” kata dia.

Baca Juga: Gokil! Remaja Kartasura Bakal Mentas di Sepak Bola Eropa

Akademisi UNS itu menjelaskan rumput Manahan sebelumnya berjenis rumput bermuda. Rumput itu berwarna sangat hijau dan didesain untuk lapangan golf. Sehingga rumput ini mudah putus ranting apabila digunakan untuk bermain sepak bola.

Rumput yang putus membuat rumput bermuda kehilangan warna hijau dominannya. Lalu rumput ini juga sulit dibuat pola lapangan dibandingkan jenis zoysia japonica yang digunakan Stadion Manahan saat ini.

Rumput jenis zoysia japonica cenderung lebih kuat dan mudah dibuat pola lapangan. Lalu, pemilihan media tanam yang tepat membuat tidak ada pemadatan tanah sehingga lapangan tetap nyaman digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya