SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Kerja bakti penanganan tanah bergerak di Dusun Bangunsari RT 001/RW 009, Desa Dlepih, Tirtomoyo, Wonogiri, ditunda hingga Selasa (26/3/2019) lantaran warga masih menghadapi masa panen padi.

Penundaan itu sekaligus menunggu suplai bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri yang akan dikirim Senin (25/3/2019). Camat Tirtomoyo, Kuswarno, mengatakan tanah bergerak di Dlepih mengakibatkan tiga orang penghuni dua rumah di Dusun Bangunsari mengungsi ke tempat saudara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Retakan tanah itu bergerak ke arah rumah mereka dan mengancam struktur bangunan. Retakan itu terjadi sepanjang 32 meter dan lebar sekitar 20 sentimeter. Retakan itu juga ambles sekitar 20 sentimeter hingga 30 sentimeter.

“Hingga saat ini ketiga orang itu masih mengungsi khususnya Bu Karinem yang mengungsi ke tempat putranya,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (24/3/2019).

Ia menerangkan kerja bakti akan dilakukan Selasa karena saat ini warga setempat masih disibukkan masa panen padi. Selain itu, perbaikan itu dinilai tidak terlalu mendesak.

“Nanti kami menggelar kerja bakti pada Selasa sembari menunggu logistik yang akan dikirim BPBD Wonogiri pada Senin,” terang Kuswarno.

Kuswarno menjelaskan kerja bakti salah satunya mengupayakan penutupan retakan tanah yang mengancam rumah warga. Retakan itu harus segera tertutup sebab bisa makin berbahaya jika terisi air.

Ia mengimbau masyarakat Dusun Bangunsari meningkatkan kewaspaan lebih-lebih saat hujan. Jika hujan berlangsung selama berjam-jam, warga diminta berhimpun ke tempat lebih aman misalnya balai desa.

“Kami imbau kepada masyarakat agar kalau terjadi hujan berjam-jam segera mengungsi ke balai desa,” imbau dia.

Menurut Kuswarno, di Dlepih pernah terjadi tanah longsor pada Desember 2017. Longsor terjadi di Dusun Ngelo, Bengle, Warak, dan Sumberejo. Bencana itu mengakibatkan dua orang meningga dunia dan 1.000 lebih warga harus mengungsi.

Terpisah, Kepala Dusun Joho, Mujianto, mengatakan tanah bergerak di Dusun Joho, Desa Gedawung, Kismantoro, masih terjadi. Warga yang terdampak pun masih mengungsi ke tempat saudara dan posko yang dibangun BPBD.

Belum lama ini, PBPBD Wonogiri bersama perangkat desa, TKSK, dan lainnya memetakan ulang lokasi terdampak tanah bergerak di Dusun Joho. “Hasilnya menunggu laporan dari BPBD. Namun, kami melihat di lokasi itu banyak pohon tumbang seperti pohon mete dan pepaya,” tutur dia, akhir pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya