SOLOPOS.COM - Trofi FFS 2011 (ist)

Solo (Solopos.com)–Selain mengangkat film-film berkualitas karya anak bangsa, Festival Film Solo (FFS) 2011 juga berupaya peduli pada warisan budaya tradisi.

Ekspedisi Mudik 2024

Hal itu ditunjukkan dengan dipakainya keris sebagai trofi penghargaan, Ladrang Award dan Gayaman Award.

Kedua trofi itu akan diperebutkan oleh sembilan nomine dari dua kategori di malam puncak penghargaan FFS 2011, Sabtu (7/5/2011) mendatang.

Direktur FFS 2011, Ricas CWU, mengungkapkan digunakannya keris merupakan wujud penghargaan dan kepedulian FFS 2011 terhadap warisan budaya.

Selain itu, langkah tersebut juga menjadi bukti dan wujud nyata, jika pada dasarnya keris bukan hanya dianggap sebagai barang mistis atau senjata, tapi diapresiasi sebagai penghargaan.

Sang pembuat keris, Empu Yohanes Yantono, mengaku sangat antusias dengan terobosan baru yang dilakukan penyelenggara FFS 2011 untuk kembali menghidupkan geliat perkerisan tanah air.

“Biasanya orang lebih sering menggunakan piala sebagai trofi dan keris masih dianggap barang klenik, padahal keris itu merupakan bagian dari seni kriya. Pandangan itu sepatutnya mulai diubah,” ungkap Empu Yohanes, saat dihubungi Espos, Rabu (4/5).

(m97)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya