SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), KONGRES PERKERISAN--Para pencinta keris melihat-lihat keris yang dipamerkan di sela-sela pembukaan Kongres I Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, Rabu (20/4). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Solo (Solopos.com)–Praktisi bisnis yang juga guru besar Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali menyampaikan keprihatinannya atas nasib keris, salah satu warisan leluhur bangsa ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Keris seharusnya bisa diusung menjadi produk industri kreatif, seperti batik. Keris bisa dikenal luas dan diincar para kolektor sebagaimana para kolektor mengejar mobil Ferrari.

Menurut Rhenald Kasali, keris adalah intangible heritage yang merupakan asli Indonesia dan telah diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Keris bisa ditemukan di hampir seluruh daerah di Tanah Air.

Cara pembuatannya rumit, menggunakan bahan yang mahal dan sulit, serta hanya bisa dikerjakan para profesional.

“Keris yang hampir punah. Kenapa pembuat keris tidak bisa hidup. Kenapa orang tidak membeli keris, sama seperti orang membeli Ferrari. Keduanya sama, sama-sama punya nilai. Bahan baku keris dibuat dari baja yang dibeli dari Prancis. Sentuhan terakhir pembuatannya memakai batu meteor,” ungkap dia, saat ditemui wartawan, setelah menjadi pembicara dalam business lunch Bank Indonesia (BI) Solo bertajuk Changepreneuring-Corporate Entrepreneur, di The Sunan Hotel, Selasa (25/10).

Menurut Rhenald sudah saatnya pemerintah serta pelaku usaha mendorong keris dikembangkan sebagai salah satu produk industri kreatif.

Kesuksesan batik Tanah Air di pasar dunia, menjadi alasan kuat bahwa keris juga bisa berkembang. Solo, menurutnya, adalah contoh kota yang berhasil menjadikan batik komoditas yang bernilai. Saat ini batik menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Solo. Dia sendiri punya langganan pengusaha batik di Kampung Batik laweyan.

Di sisi lain, pihak perbankan berjanji memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pengembangan industri kreatif, termasuk keris sebagai intangible heritage Indonesia.

Pimpinan BI Solo, Doni P Joewono, mengatakan pihaknya terus mendorong perbankan di Soloraya untuk mendukung pengembangan industri kreatif. Hal itu sebagai bagian mendukung pertumbuhan perekonomian Solo, dan Indonesia pada umumnya.

(tsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya