SOLOPOS.COM - Al Barik, produsen keripik gedebog pisang asal Bantul Yogyakarta di acara CommuteRun yang digelar oleh PT KAI Commuter atau KCI, Minggu (18/9/2022) di halaman Stasiun Palur, Karanganyar (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, KARANGANYAR — Belasan stan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY meramaikan event CommuteRun yang digelar oleh PT KAI Commuter atau KCI, Minggu (18/9/2022). Para pelaku UMKM menjajakan produk olahan mereka di halaman Stasiun Palur, Karanganyar.

Berbagai produk dijual di sana seperti keripik pisang, keripik gedebok pisang, keripik bonggol pisang, bakpia kacang hijau, eggroll, olahan susu kambing, dan aneka minuman dingin. Di antara dari mereka merupakan UMKM binaan Kereta Api Indonesia (KAI)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di sela-sela keramaian peserta CommuteRun, Solopos.com berkesempatan berbincang dengan Sri Purwanti, Owner Al Barik produsen aneka olahan buah dan pohon pisang. Al Barik merupakan UMKM asal Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY.

Mulanya, mereka fokus pada produk olahan pisang. Seusai KAI membina usaha mereka, produk yang mereka hasilkan bertambah. Tak hanya buahnya, mereka juga mengolah batang dan pelepah pisang menjadi produk makanan.

“Pertama kali kita [buat] peyek kacang malah. Setelah dibina KAI tambah produk gedebok, dodol pisang, ada bolu dari pisang, bonggolnya, ada dawet daun pisang kripik pisang, nugget pisang juga,” kata dia saat diwawancara Solopos.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Asal Semarang Nyaris Masuk 3 Besar Etape 1 CommuteRun 2022

KAI mulai membina usaha rumahan mereka sekitar 2014 lalu. Tak hanya disevrsifikasi produk, mereka mengaku ada perubahan cara pemasaran.

Utamanya saat mereka diajak mengikuti pameran-pameran atau event. Satu bungkus keripik gedebok pisang dan keripik bonggol pisang hanya dijual Rp10.000. Kedua produk tersebut menjadi salah satu produk andalan Al Barik.

Segmen Al Barik lebih banyak dari sektor wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Dalam satu rombongan wisatawan, produk Al Barik bisa terjual hingga 150 bungkus. Kini omzet Al Barik paling banyak mencapai Rp5 juta per bulan.

“Sekitar 2014 [pembinaan] itu. Lalu kami ikut pameran, event. Tapi memang kami pasarnya lebih banyak bus-bus wisata yang ke Parangtritis, Yogyakarta gitu sama showroom di rumah,” katanya.

Sebelum KAI membina usaha mereka, mereka hanya mampu menghasilkan 4 kg produk jadi per harinya. Namun hingga saat ini, Al Barik mampu menghasilkan 12 kg produk jadi tiap harinya. Sri memasarkan di showroom, toko oleh-oleh, dan pesanan.

“Alhamdulilah sudah masuk ke toko oleh-oleh. Kita jual ke wisatawan sekalian kunjungan sekalian latihan jadi di rumah. Mereka ngelihat produksi dan coba produksi,” papar dia.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Asal Semarang Nyaris Masuk 3 Besar Etape 1 CommuteRun 2022

Tak hanya Al Barik, UMKM Deva, produsen oleh-oleh khas Yogyakarta juga hadir di bazar UMKM CommuteRun. Deva juga menjadi UMKM binaan KAI. Salah satu karyawan Deva, Suprayitno mengatakan, mereka berangkat dari Sleman Minggu pukul 02.30 WIB.

Sebanyak 11 produk olahan UMKM Deva diboyong ke Stasiun Palur Karanganyar di antaranya phia aneka varian rasa, ampyang cokelat, eggroll, wingko, pie susu, wedang uwuh instan, dan wedang uwuh rebus.

“Kita memang macam-macam ya produknya. Tapi yang ikonik dan paling banyak ada phia Deva oleh-oleh Yogyakarta,” kata Suprayitno kepada Solopos.

Suprayitno mengatakan, ada perubahan kemasan yang lebih menarik dan bagus seusai KAI membina UMKM Deva. Selain itu, kesempatan untuk mengikuti pameran dan event menjadi salah satu keuntungan yang didapat para UMKM binaan KAI.

“Mungkin kemasannya lebih bagus ya. Ada pembenahan untuk kemasan. Selain itu tambah dari pameran, produk kita di Stasiun Lempuyangan juga sudah ada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya