SOLOPOS.COM - Gerbang SMPN 2 Trucuk, Sabtu (20/11/2021). Hingga sekarang, SMPN 2 Trucuk masih menggelar pembelajatan tatap muka (PTM) secara terbatas di tengah pandemi Covid-19. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Guru dan wali murid di SMPN 2 Trucuk, Klaten mengaku sangat merindukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara full, sejak empat bulan terakhir. Namun pengelola SMPN 2 Trucuk belum memperoleh lampu hijau dari Satgas PP Covid-19 Klaten atau pun Pemkab Klaten.

“Saat ini, pembelajaran di SMPN 2 Trucuk masih PTM terbatas. Para siswa masuknya dibagi. Misalnya hari Senin, siswa dengan nomor absen 1-16. Hari Selasa, nomor absen 17-32. Bergantian terus di waktu berikutnya. Semuanya tetap diwajibkan menaati prokes,” kata Danan Zanu Asmaji, saat ditemui Koran Solo, Sabtu (20/11/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Danan Zanu Asmaji mengatakan PTM secara full sebenarnya dapat memudahkan bapak/ibu guru dalam mengawasi sekaligus memberikan contoh tentang pendidikan karakter yang dilakukan para siswa. Hal itu sulit jika hanya mengandalkan model pembelajaran daring.

Baca juga: PTM Terbatas di Klaten Lancar, Kantin Sekolah Masih Tutup

“Di awal-awal itu [di awal masa pandemi] dilakukan daring. Keluhan guru itu rata-rata susah membentuk karakter siswa. Pernah saat dilakukan home visit oleh guru, ternyata ada anak masih tidur. Padahal, sudah pukul 10.00 WIB. Orang tuanya pun enggak berani membangunkan,” katanya.

Danan Zanu Asmaji mengatakan di SMPN 2 Trucuk terdapat 765 siswa. Jumlah guru di SMP tersebut mencapai 45 orang. Diharapkan, seluruh siswa dan guru tetap disiplin menaati prokes agar tak ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.

“Saat sekarang, semua siswa dan bapak/ibu guru dalam kondisi sehat [tak ada yang terpapar virus corona],” katanya.

Baca juga: Jadi Bupati Sragen, Siswa SMAN 3 Ini Angkat Isu Kesehatan Mental Anak

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (PLt) Kepala SMPN 1 Delanggu, Titin Windiyarsih, mengatakan guru di sekolahnya juga sudah tak sabar ingin menyelenggarakan PTM secara full di tengah pandemi Covid-19. Hal itu dilakukan guna mencegah potensi learning loss yang dialami peserta didik karena lebih banyak stay at home selama pandemi Covid-19.

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanto, mengakui seluruh sekolah di Klaten sangat menginginkan menggelar PTM full. Namun hal tersebut belum dapat dilakukan karena masih pandemi Covid-19.

“Semuanya memang sudah siap dengan PTM secara full. Tapi, kondisi Covid-19 di Klaten masih fluktuatif. Sehingga harus tetap taat peraturan. Jangan sampai ada pelanggaran atau bahkan ada yang terpapar di lingkungan sekolah,” katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya