SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk mengoperasikan kereta wisata di sepanjang rel Jl Slamet Riyadi kembali menemui kendala menyusul tak bisa digunakannya lokomotif kereta api kuno buatan Jerman yang diminta Walikota dari Museum Kereta Api Ambarawa.

Kini, Pemkot terpaksa mengupayakan kembali lokomotif kuno yang bisa digunakan untuk menarik kereta wisata tersebut. Kendati demikian, Pemkot tidak terlalu ngotot mengingat jalur rel sepanjang Jl Slamet Riyadi juga akan diperbaiki oleh PT Kereta Api (KA). Perbaikan rel tersebut diperkirakan baru akan selesai September mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Walikota Solo, Joko Widodo, ditemui wartawan di sela-sela melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi tempat pemungutan suara (TPS) Pilpres, Rabu (8/7) mengungkapkan, ada tiga pilihan tempat pihaknya akan mengupayakan lokomotif kuno untuk menarik KA wisata. “Pilihannya adalah dari Bandung, Jakarta, dan Madiun. Lokomotif dari Ambarawa kemarin ternyata tidak bisa digunakan. Kalau bisa kami akan mencari lokomotif yang memiliki nilai historis tinggi,” ujar Jokowi.

Ditanya soal rencana PT KA memindahkan bangunan kuno bernilai sejarah tinggi dari Stasiun Maguwo Yogyakarta ke Solo, Jokowi menyambut baik. Dia mengatakan, tadinya bangunan kuno itu akan diletakkan di sekitar rel bengkong Jl Slamet Riyadi. Namun, karena tidak tersedia lahan yang cukup, terpaksa dicarikan lokasi lain.

“Agak sulit untuk mencari lokasinya. Luas bangunan itu sekitar 4 x 10 meter. Tapi ini DTRK (Dinas Tata Ruang Kota-<I>red<I>) sedang berusaha menghitung dan mencari lokasi yang tepat,” jelas Jokowi.
shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya