SOLOPOS.COM - Tim UNS berhasil memenangkan lomba Grand Design Agrowisata Berbasis Teknologi yang diselenggarakan oleh Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Prestasi membanggakan kembali diraih sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Kali ini, enam mahasiswa UNS berhasil memenangkan lomba Grand Design Agrowisata Berbasis Teknologi yang diselenggarakan oleh Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah.

Mereka adalah Khanif Irsyad Fahmi dari Program Studi (Prodi) Penyuluhan Komunikasi Pertanian (PKP), Mohammad Rheza Hendriwinata dari Prodi Agribisnis, Rifqi Muhammad Rizqullah dari Prodi Arsitektur, Zahrotussa’adah dari Prodi Arsitektur, Zharfa Hafizhotul Qonita dari Prodi Arsitektur, dan Umar Abdul Karim dari Prodi Teknik Sipil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada ajang ini, tim UNS berhasil menyisihkan peserta lain yang berasal dari kalangan umum, alhasil mereka dinyatakan sebagai juara I. Ketika dihubungi, Khanif sebagai ketua tim menjelaskan bahwa mereka mengusung konsep agrowisata yang dinamai Joglo Kahuripan.

Baca Juga: Menteri BUMN Siap Rekrut Lulusan Terbaik UNS, Ini Syaratnya

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menjelaskan bahwa Joglo Kahuripan merupakan agrowisata berbasis edukasi pertanian yang menawarkan konsep kembali pada alam.

“Joglo Kahuripan merupakan agrowisata berbasis edukasi pertanian yang menawarkan konsep back to nature melalui pertanian terpadunya. Budi daya melon, ikan, dan maggot sebagai perwujudan kehidupan. Kami memadukan dengan kearifan lokal budaya Jawa Tengah yang saat ini terancam punah,” terang Khanif pada tim uns.ac.id, Jumat (4/2/2021) dalam rilis diterima Solopos.com.

Khanif dan teman-temannya berpikir bahwa kehadiran agrowisata di tengah masyarakat sangat dibutuhkan guna memberikan pemahaman akan pentingnya sektor pertanian pada masyarakat dengan tetap memperhatikan tingginya minat masyarakat pada sektor pariwisata.

Pada Joglo Kahuripan ini, mereka menawarkan konsep agroeduwisata yang memperkenalkan proses budi daya tanaman dari proses semai hingga panen.

Baca Juga:Kunjungi UNS, ini Pesan Penting Menteri BUMN Erick Thohir  

Adapun, nama Joglo Kahuripan mereka cetuskan karena dinilai dapat mewakili konsep agroeduwisata. Joglo berarti rumah adat khas Jawa Tengah, sementara kata “kahuripan” berarti kehidupan, sehingga jika digabung dapat diartikan sebagai pusat kehidupan. Khanif mengaku senang atas pencapaian yang diraih.

“Perasaannya ya senang karena aku lama nggak ikut lomba. Aku juga bisa berkolaborasi dengan teman-teman dari teknik,” ungkap Khanif.

Dalam meraih prestasi tersebut, tentu terdapat tantangan yang mereka hadapi. Khanif menjelaskan bahwa mereka ditantang untuk dapat menggabungkan ide dari mahasiswa yang berlatar belakang pertanian dengan teknik untuk mencetuskan ide bersama untuk divisualisasikan.

Di akhir wawancara, Khanif menyampaikan pentingnya berkolaborasi. “Kita nggak perlu jadi spesialis untuk bisa bermanfaat di bidang tertentu. Kita bisa berkolaborasi untuk menciptakan kebermanfaatan. Kolaborasi itulah yang memang kita butuhkan,” kata Khanif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya