SOLOPOS.COM - Y.F. Sukasno (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO – Komisi III DPRD Solo menekankan pentingnya penerapan swakelola anggaran pemeliharaan jalan atau populer dengan istilah sapu lubang.

Dengan sistem swakelola Komisi III DPRD Solo melihat banyak keuntungan yang bisa didapat Pemkot Solo maupun masyarakat. Pendapat tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Solo, Y.F. Sukasno, merespons banyaknya lubang jalan akibat hujan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca juga: Cara Mudah Urus E-KTP di Kota Solo, 30 Menit Jadi Lur!

“Belajar pengalaman awal tahun, maka proses sapu lubang jalan sangat penting. Kami mendorong DPUPR bisa melakukan swakelola terkait dengan sapu lubang. Nanti perubahan kami koordinasi dengan DPUPR,” ujar dia, Sabtu (19/3/2022).

Sukasno menjelaskan sistem swakelola anggaran pemeliharaan jalan bisa dilakukan dengan membentuk tim reaksi cepat perbaikan jalan. Tim yang dipimpin oleh seorang komandan berstatus aparatur sipil negara (ASN) beroperasi 24 jam. “DPUPR punya tenaga yang bekerja 24 jam sehari dengan model shift, bisa diatur teknisnya itu. Sehingga bila ada laporan jalan berlubang pukul 02.00 WIB pun petugas langsung bisa langsung meluncur melakukan penambalan,” urai dia.

Sukasno mengaku sudah belajar ihwal swakelola anggaran pemeliharaan jalan ke pemerintah daerah lain. Di daerah itu tim penambalan jalan dibagi menjadi tiga shift per harinya. Untuk penambalan lubang memakai aspal curah, bukan hotmix. “Penambalan jalan tidak perlu pakai aspal hot mix, tapi pakai aspal curah. Karena biasanya sapu lubang kan kecil-kecil, sehingga cepat diantisipasi. Secara teknis kami sudah pelajari, tinggal DPUPR merekrut tenaga untuk swakelola,” kata dia.

Baca juga: 3.000 Liter Minyak Goreng Rp14.000 di Balai Kota Solo Diserbu Warga

Menurut Sukasno personel tim penambal lubang jalan bisa direkrut melalui jalur tenaga kerja dengan perjanjian kontrak (TKPK) yang diberi honor sesuai dengan upah minimum kota (UMK) tahun berjalan. Mereka dipimpin seorang koordinator.

“Harus ada tempat yang tidak usah terlalu besar tapi cukup untuk menaruh material pasir, kricak, dan aspal. Aspalnya kan digodok dewe. Kalau mau nambal ada angkutannya, kan cepat itu. Dan bisa 24 jam. Itu hebat kalau swakelola,” tegas dia.

Keuntungan sistem swakelola anggaran pemeliharaan jalan menurut Sukasno mulai dari hemat anggaran, hasil yang bagus, dan kecepatan penambalan jalan. Begitu muncul aduan dari masyarakat melalui berbagai saluran bisa langsung ditutup.

Baca juga: Awas! Jangan Merokok di 2 Taman Kota Solo Ini Jika Tak Mau Kena Sanksi

“Praktis dan cepat. Sebenarnya itu sudah saya usulkan sejak lama. Tapi belum direspons DPUPR karena lebih senang di-pihak ketiga kan. Ya lama, melalui lelang dulu, macam-macam. Lah kami ingin pelayanan masyarakat bisa cepat,” papar dia.

Pantauan solopos.com, Sabtu, masih tingginya curah hujan beberapa hari terakhir membuat sejumlah ruas jalan di Solo berlubang. Seperti di Jl. Kapten Piere Tendean depan Pasar Nusukan, dan Jl. KS Tubun Manahan, Banjarsari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya