SOLOPOS.COM - Kepala Tim Bank Indonesia Solo, Tanti Mulianti (tengah), berfoto bersama pemenang Lomba Mading dan Yel-yel dalam acara Festival Ayo Membaca (FAM) Solopos 2019 di Solo Grand Mall (SGM), Solo, Rabu (30/10/2019) malam. (Solopos-Ferri Setiawan)

Solopos.com, SOLO — SMA Warga Solo berhasilkan torehkan prestasi dengan menyabet dua gelar dalam Festival Ayo Membaca (FAM) 2019, yakni lomba mading 3D dan lomba pentas seni.

Festival Ayo Membaca (FAM) 2019 merupakan gelaran yang ketiga kali. Gelaran ini diselenggarakan dalam rangka HUT ke-22 Solopos. FAM merupakan hasil kerja sama Solopos dengan Bank Indonesia, Solo Grand Mall (SGM), Gojek, Erafone, Yamaha dan Bank BJB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Puncak FAM III diselenggarakan di Solo Grand Mall pada Rabu (30/10/2019) malam. SMA Warga menjuarai Lomba Mading 3D bertema Milenial Melek Ekonomi Digital dan Lomba Pentas Seni, FAM. Juara Lomba Mading FAM III yakni  SMA Warga Solo, SMA Islam Diponegoro, SMAN Kerjo Karanganyar.

Ketua Tim Mading SMA Warga, Adinda Malika Putri, 16, saat dijumpai Solopos.com, di lokasi acara mengatakan sudah sejak dua pekan lalu menyiapkan Lomba Mading 3D tiga susun itu. Bukan tanpa kendala, enam orang anggota tim mading seringkali berdebat tentang desain mading.

Perdebatan sengit terus berlanjut soal naskah drama yang akan dibawakan dalam presentasi. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menceritakan kehidupan seorang keluarga antara bapak dan anak yang bahu membahu mengikuti perkembangan ekonomi digital.

“Kalau persiapan materi cukup dua hari setelah menerima kisi-kisi dari Solopos. Kami menyiapkan tim ini sebanyak enam orang, tapi ketika presentasi hanya diperbolehkan tiga orang saja. Padahal materi dibagi kepada enam orang. Kami akui kami sangat gugup sekali, bukan hal mudah berdikusi di atas panggung,” ujarnya.

Tema Papua

Perwakilan Tim Pentas Seni, SMA Warga, Dewi Sinta Purnamasari, 16, mengaku bersyukur tema adat Papua yang dibawakan berhasil membawa SMA Warga meraih juara pertama. Konsep tradisional modern tersaji dalam vokal grup yang mereka bawakan. Tak hanya itu, pakaian adat Papua berhasil mencuri perhatian juri.

“Yamko Rambe Yamko dan Marilah Kemari berhasil membawa kami meraih juara pertama dalam event bergengsi ini. Kami sejak awal memutuskan untuk mengikuti berbagai pementasan untuk menambah jam terbang kami,” ujarnya.

Kepala Sekolah SMA Warga, Purwoto, mengatakan anak-anak SMA Warga sudah terbiasa dengan dunia digital saat ini. Pihak sekolah selalu menekankan bahwa kelak dunia digital akan menjadi tantangan para siswa dalam menghadapi dunia kerja.

“Kami mulai membiasakan siswa melalui kelas digital, handphone seringkali menjadi dilema sekolah. Pihak sekolah justru mengakomodasi siswa untuk membawa handphone karena saat ini sumber belajar tidak hanya guru-guru saja melainkan dunia digital banyak ilmu yang dapat diraih,” ujarnya.

Bhinneka Tunggal Ika

Menurutnya, dalam Pentas Seni yang ditampilkan SMA Warga menyampaikan pesan untuk selalu menghargai Bhinneka Tunggal Ika. Dalam bidang kesenian sangat banyak pentas maupun perlombaan yang layak diikuti. Ia meminta pada siswa untuk ikut dalam event apapun meski tak meraih gelar juara.

Juri Pentas Seni, Jurnalis Seni Budaya Solopos, Ika Yuniati, mengatakan SMA Warga dalam menampilkan pementasannya tampil sangat maksimal. Ia menyebut para juri yakni Ni Wayan Ratrina, dari Solo Grand Mall, dan Pemusik Fajar Rahmadi, sepakat bahwa SMA Warga telah menyiapkan perlombaan dengan matang.

Terbukti, selama pementasan SMA Warga sangat menghibur layaknya penampil sesungguhnya. Setiap detail penampilan SMA Warga memukau para pengunjung mal yang menyasikan. Juara kedua yang diraih oleh SMP-SMA Kristen Pelita Nusantara dan juara ketiga SMK Sakti Gemolong juga telah menampilkan performa terbaiknya.

Juri Lomba Mading, Ivan Indra Kesuma, mengatakan SMA Warga telah melalui proses panjang dari menjadi sepuluh besar finalis, lima besar finalis, hingga akhirnya berhasil menjadi juara diikuti oleh SMA Islam Diponegoro, dan SMAN Kerjo Karanganyar.

Menurutnya, setiap pertanyaan SMA Warga berhasil mencuri poin paling banyak, termasuk ketika juri memberikan pernyataan-pernyataan SMA Warga dapat menyikapi dan menjawab dengan perolehan poin penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya