SOLOPOS.COM - Anak-anak membaca buku di Perpustakaan Sendang Aksara di Desa Sumber, Kecamatan Simo, Senin (24/2/2020) sore. (Solopos/ Nadia Lutfiana Mawarni)

Solopos.com, BOYOLALI - Gubuk berukuran 3 meter x 3 meter di Dusun Ngadirejo, RT 018/ RW 003 Desa Sumber, Kecamatan Simo dimanfaatkan para pemuda desa untuk membuat perpustakaan. Menyediakan banyak buku, tempat itu bisa menjadi jujukan anak-anak untuk mencari buku bacaan.

Perpustakaan Sendang Aksara adalah nama yang ditetapkan untuk gubuk tersebut. Gubuk itu menempati sepetak tanah kas desa di lingkungan Sendang Nduren yang kini kering dan berubah menjadi sebuah cekungan besar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perpustakaan Sendang Aksara menjadi perpustakaan pertama di Desa Sumber. Selain satu gubuk besar, dua gubuk berukuran lebih kecil dibangun di sebelah kiri sendang. Beberapa buku sudah tertata rapi di rak yang disediakan.

KA Terlambat 3 Jam, Belasan Penumpang di Madiun Batalkan Perjalanan

Alvin yang masih duduk di kelas III Sekolah Dasar (SD) kerap menghabiskan sore di Sendang Aksara. Rutinitasnya kini sedikit berubah setelah kegiatan mengaji bersama di langgar rampung. “Kami senang ada perpustakaan baru di desa, bisa membaca banyak buku yang sebelumnya tidak ada,” tutur Alvin ketika berbincang dengan Solopos.com, Senin (24/2/2020).

Hari itu, Alvin mengambil sebuah buku yang memuat gambar sebuah peta. Bersama teman-temannya dia menunjukkan lokasi beberapa daerah. Perpustakaan Sendang Aksara dirintis anak-anak muda di Desa Sumber. Akses terhadap bahan bacaan yang minim membuat perpustakaan harus menjadi program yang direalisasikan.

Polres Sragen Bungkam Soal Insiden Peluru Nyasar Lukai Driver Gojek di Masaran

Medio 2019, anak-anak muda itu memulainya dengan menggelar lapak baca. “Dari lapak kemudian berkembang menjadi gubuk dengan swadaya warga,” ujar Koordinator Sendang Aksara, Ari Nurya.

Buku bagi anak-anak pun dikumpulkan lewat donasi dari sejumlah pihak. Sementara pembangunan gubuk dilakukan setelah mereka mendapat dana dari donasi serta berjualan panganan atau kaus.

“Saat proses pengurukan tanah sebelum pembangunan, banyak warga yang kurang peduli karena tidak tahu, tapi lama-lama banyak warga yang juga menyumbang bahan bangunan,” imbuh dia.

Liga Champions: Prediksi Skor Real Madrid Vs Manchester City

Kini atas swadaya masyarakat dan bantuan pihak ketiga, termasuk tim KKN UIN Walisongo Semarang, Perpustakaan Sendang Aksara resmi berdiri sejak awal 2020 lalu. Kini kegiatan warga terus berkembang. Tak cuma sekadar membaca, sepekan sekali anak-anak punya aktivitas lain seperti kelas menggambar dan menulis.

Permainan tradisional pun disiapkan untuk menjauhkan mereka dari kecanduan ponsel pintar. Di Sendang Aksara, anak-anak bisa menikmati permainan enggrang atau bakiak bersama teman-teman sebaya. Ke depan, warga Desa Sumber masih akan mengembangkan Sendang Aksara sebagai ruang publik desa.

“Rencananya ada pembangunan beberapa gubuk lagi. Harapannya perpustakaan ini bisa menjangkau masyarakat dengan lebih luas,” papar Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya