Solopos.com, BOYOLALI – Pemdes Ringinlarik, Kecamatan Musuk, mengubah gedung olahraga jadi posko karantina bagi pemudik. Ada 10 kamar isolasi disiapkan bagi pemudik yang pulang kampung.
Setiap kamar luasnya sekitar 2 meter x 2 meter. Kamar dibangun dengan rangka baja ringan dengan dinding penyekat dari plastik bermotif. Setiap kamar terdapat satu tempat tidur bongkar pasang.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Posko karantina Ringinlarik diharapkan bisa menjadi lokasi khusus bagi para pemudik yang datang dari luar kota atau yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Masa isolasi dinilai perlu untuk memastikan ODP dalam kondisi sehat dan bebas Covid 19.
Data Corona Dunia: Positif Hampir 2 Juta, AS Sumbang Setengah Juta
Dinding kamar atau penyekat kamar sengaja dibuat dari plastik bermotif untuk memudahkan perawatan. Bahan plastik dinilai lebih steril karena mudah dibersihkan.
Selain tempat istirahat, di posko karantina tersebut juga disiapkan obat-obatan, alat pelindung diri (APD) serta kebutuhan makan dan minum untuk ODP. Pemerintah Desa Ringinlarik merencana mencukupi kebutuhan biaya operasional posko karantina tersebut dari anggaran desa.
"Namun untuk nominalnya kami belum mengetahui karena belum ada pasien. Kalau untuk sementara, untuk pembuatan sepuluh kamar karantina termasuk pembagian masker dan vitamin kepada warga, [anggaran] sekitar Rp15 juta. Pembagian masker dan vitamin kami berikan kepada warga, per kepala keluarga mendapatkan," kata Kepala Desa Ringinlarik, Nanik Hariani, kepada Solopos.com, Senin (13/4/2020).
Jamu Covid-19 Racikan Orang Solo Diklaim Dipesan Kedubes AS Hingga Italia
Nantinya, posko karantina tersebut akan dijaga oleh tim sukarelawan di bidang kesehatan, serta petugas keamanan.
"Setiap hari ada petugas sukarelawan, dari desa banyak yang perawat. Kemudian dari keamanan," lanjut dia.
Nanik mengatakan ruang isolasi itu juga sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas. Termasuk kamar mandi dan dapur.
Perantau Diimbau Tak Mudik
Jangan Bingung, Begini Cara Membedakan Madu Asli dengan Madu Palsu
Menurut Nanik, latar belakang pembuatan posko karantina adalah karena banyaknya warga Ringinlarik yang merantau. Dia mencatat saat ini ada sekitar 200 warga perantau yang masih berada di luar daerah.
Meskipun telah dipersiapkan posko karantina pemudik, Nanik berharap selama masa siaga pencegahan Covid-19 ini tidak ada perantau yang pulang kampung.
Pada Senin pagi, keberadaan posko karantina pemudik tersebut juga telah ditinjau langsung oleh tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Google Doodle: Giliran Pekerja Transportasi Disanjung Google
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Boyolali, Masruri, mengatakan sejauh ini Pemerintah Kabupaten Boyolali juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah persebaran Covid-19 di wilayah Boyolali.
Beberapa kebijakan maupun imbauan telah dibuat Pemkab Boyolali untuk menyikapi masa siaga persebaran Covid-19. Di antaranya kebijakan belajar di rumah untuk pelajar, penundaan sejumlah kegiatan seni budaya, penutupan tempat wisata, pemantauan untuk pelaku perjalanan dan sebagainya.