SOLOPOS.COM - Sekretaris Kecamatan Jebres Dyah Larasati menyerahkan makanan kepada warga di Pendapa Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (24/11/2022). (Istimewa/Purwanti)

Solopos.com, SOLO — Para juragan atau masyarakat mampu di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, memberikan bantuan materi untuk menangani kasus stunting di wilayahnya. Ada 15 kasus stunting yang ditemukan di wilayah tersebut sejauh ini.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo, Purwanti, menjelaskan Kelurahan Gandekan telah melakukan rembuk stunting.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka membuat inovasi dalam upaya penurunan stunting dan risiko stunting. Dia mengatakan inovasi yang dilakukan warga Kelurahan Gandekan merupakan Cegah Stunting Masyarakat Maju Sejahtera Gandekan (Ceting Mas Juragan).

Ceting Mas Juragan melibatkan partisipasi masyarakat mampu/juragan/donatur di Gandekan, Solo, dalam mengatasi masalah stunting.

“Filosofinya itu para pengusaha diambil keuntungannya untuk keluarga stunting. Partisipasi untuk memberikan bantuan materi bagi keluarga berisiko stunting dan dilaksanakan rutin setiap bulan,” katanya, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga: Blusukan ke Kelurahan Bumi Laweyan Solo, Selvi Ananda Dapati Wajahnya Dilukis

Menurut Purwanti, ada 15 kasus stunting di Kelurahan Gandekan. Jumlah keluarga yang berisiko stunting lebih banyak lagi dari total kasus.

Dia mengatakan Pemkot Solo telah melakukan rembuk stunting tingkat kota, kecamatan, dan kini melakukan rembuk stunting tingkat kelurahan.

Rembuk stunting dilaksanakan di 10 kelurahan lokus stunting di Kota Solo. Dinas ingin warga memiliki inovasi untuk menurunkan angka stunting.

Baca Juga: Resmikan Kampung KB Kedunglumbu Solo, Selvi Ananda Cek Dapur Sehat Stunting

Adapun kegiatan rembuk stunting di Kelurahan Gandekan dan Kelurahan Mojosongo, Solo, telah dilaksanakana pada Rabu (23/11/2022) pagi sampai siang.

Kelurahan Mojosongo memiliki inovasi Baby Cafe Bintangku dan Kader Pemberdayaan Masyarakat untuk mencegah stunting.

“Karakteristik Mojosongo memiliki 39 RW. Inovasi sudah banyak mulai dari baby cafe, ada kader pemberdayaan masyarakat, dan ada satgas stunting. Namun yang menjadi tantangan dengan luas wilayahnya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya