SOLOPOS.COM - Seorang warga mengambil masker yang disediakan di gerai masker gratis di depan rumah dinas Wali Kota Madiun, Jl. Pahlawan, Senin (30/8/2021). (Madiunpos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN — Dua petugas menunggu sambil bermain ponsel di gerai masker depan rumah dinas Wali Kota Madiun di Jl. Pahlawan, Senin (30/8/2021) pagi. Saat ada warga yang datang, petugas perempuan itu langsung berdiri dan menyambut dengan ramah.

“Maskernya untuk berapa orang pak?” tanya petugas bernama Dieskhe Alya Fitra Della kepada seorang pria di depan gerai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk dua orang mbak,” kata pria itu sambil menerima dua bungkus plastik berisi masker dari petugas. Setelah itu, pria tersebut langsung mengendarai sepeda motornya.

Kepada wartawan, Dieskhe mengatakan gerai masker gratis ini didirikan Pemerintah Kota Madiun. Gerai masker ini menyediakan masker bagi setiap warga yang menginginkannya. Siapa pun boleh mengambil masker di gerai ini. Tidak perlu memperlihatkan identitas diri.

Baca Juga: Taman Balekambang & Bonbin Jurus Solo Dibuka September, Syarat Masuk Pakai PeduliLindungi

“Setiap orang yang datang ke gerai ini selalu kita tanyai, untuk berapa orang. Kalau untuk dua orang ya dikasih dua paket masker, kalau lima orang ya dikasih lima paket. Satu paket isinya dua lembar masker kain,” terang dia.

Dalam sehari, biasanya ada lima sampai enam boks masker medis yang habis dibagikan. Setiap boks ada 50 lembar masker.

“Paling ramai itu hari Jumat. Bisa sampai 50 boks masker. Karena pada hari Jumat ada pembagian nasi bungkus juga. Jadi banyak yang ke sini,” ujar perempuan yang sehari-hari bertugas di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun itu.

Jadi Langganan Driver Ojol

Antusiasme masyarakat untuk memakai masker, kata dia, cukup tinggi. Biasanya yang mengambil masker di gerai ini juga beragam orang. Tetapi paling sering pengemudi ojek online (ojol), penjual sayuran, petugas kebersihan, dan orang yang kebetulan melewati Jl. Pahlawan.

“Penjual sayuran dan pengemudi ojek online itu sudah langganan. Biasanya, pagi-pagi mereka ke sini untuk mengambil masker dan mengganti masker lamanya. Saya senang karena kesadaran untuk memakai masker tinggi,” terang dia.

Melalui gerai masker ini, Dieskhe mengaku bisa ikut berkontribusi dengan menyosialisasikan protokol kesehatan. Harapannya dengan masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan, terutama mengenakan masker, pandemi akan bisa terlewati.

Baca Juga: Aturan Baru PPKM: Pembatasan Kian Longgar, Tapi Bioskop Masih Harus Tutup

Petugas lainnya, Latifathul Nerisa, mengatakan gerai masker gratis ini mulai melayani masyarakat sejak 26 Juli 2021. Pada awal buka, masker yang dibagikan adalah masker kain. Masker itu biasanya bantuan dari berbagai lembaga dan instansi swasta.

“Gerai masker gratis ini buka mulai pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 15.30 WIB,” ujar dia.

Kedua petugas ini senang karena melihat ketaatan masyarakat untuk mengenakan masker di masa pandemi Covid-19. Masker ini menjadi salah satu upaya untuk memutus rantai penularan virus.

Pantauan di sejumlah lokasi di Kota Madiun, Selasa (31/8/2021), sebagian besar warga yang ditemui di ruang umum mengenakan masker. Ada yang mengenakan satu lapis masker saja, tetapi ada beberapa yang mengenakan masker dobel. Masih terlihat ada warga yang tidak mengenakan masker, tetapi jumlahnya sangat minim.

Survei Kepatuhan Warga

Fakta tersebut senada dengan hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun yang dilakukan pada Juli 2021. BPS setempat melakukan Survei Perilaku Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19.

Melalui survei terbatas dengan jumlah responden 1.666 orang itu menyebutkan bahwa 92,26% dari responden memakai satu masker saat di luar rumah. Sedangan responden yang memakai masker dua lapis sebanyak 72,63%. Tentu hasil survei ini menjadi gambaran terbaru bahwa masker ini sudah menjadi kebutuhan, sehingga banyak warga yang kini mengenakannya.

Gerai masker gratis ini tidak hanya di depan rumah dinas wali kota. Warga juga bisa menemukannya di kawasan Taman Sumber Umis di Jl. Pahlawan dan di Jl. Merpati.

Baca Juga: Target Vaksinasi Pelajar Sebagai Persiapan Sekolah Tatap Muka

Wali Kota Madiun, Maidi, mengklaim pemerintah tidak henti-hentinya menyosialisasikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Salah satu yang utama yakni penggunaan masker. Namun, pemerintah tidak hanya memerintah saja, tetapi juga menyediakan masker bagi masyarakat secara gratis.

“Masker ini senjata utama perlindungan diri. Masker ini kebutuhan bukan kewajiban. Kalau kita sayang diri dan keluarga, ya harus menggunakan masker. Ini salah satu cara untuk tidak terpapar Covid-19,” kata dia.

Bantuan Swasta

Maidi menuturkan sejak awal tahun ini, pihaknya menerima ribuan masker bantuan dari berbagai perusahaan. Bantuan masker ini pun langsung didistribusikan kepada masyarakat.

Kontribusi dari berbagai perusahaan dan instansi dalam penanganan Covid-19 ini pun patut diacungi jempol. Yang terbaru, pada 13 Agustus lalu, Pemkot menerima bantuan berupa paket sembako dan masker. Pada bulan sebelumnya, Pemkot juga menerima bantuan dari BRI berupa 5.000 masker.



Dalam masa pandemi seperti sekarang ini, kata Maidi, semua harus saling bergandengan tangan. Hal ini bertujuan supaya pandemi Covid-19 ini segara berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya