SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembayaran digital. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRIPedagang di car free sunday (CFS) Wonogiri bakal uji coba menggunakan quick response code indonesian standard (QRIS), Minggu (13/11/2022). Selain agar lebih memudahkan dalam bertransaksi antara pedagang dan pembeli, hal itu juga mengedukasi penggunaan uang digital kepada masyarakat.

Ketua Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri, Aswin Asmoro Ady, mengatakan mayoritas pedagang di CFS merupakan pelaku usaha mikro. Meski seperti itu, mereka tetap ingin mengikuti perkembangan zaman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya dengan memanfaatkan QRIS. Dengan begitu, usaha mereka akan turut berkembang lantaran saat ini pembeli yang menggunakan QRIS di Wonogiri mulai tumbuh.

“Jika kami tidak mulai dari sekarang, kami akan tertinggal. Pedagang CFD di kota lain juga sudah mulai menggunakan QRIS. Ini langkah awal, bagian dari edukasi kepada masyarakat, termasuk pedagang CFS sendiri,” kata Aswin saat dihubungi Solopos.com melalui aplikasi WhatsApp (WA), Jumat (11/11/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Pada Minggu besok, penggunaan QRIS masih tahap uji coba. Beberapa pedagang yang sudah memiliki perangkat pendukung, seperti smartphone akan menggunakan QRIS. Sementara, bagi pedagang yang belum memiliki perangkat pendukung tetap menggunakan uang tunai saat bertransaksi.

Baca Juga: Hindari Risiko Transaksi Tunai, PT BPR BKK Wonogiri Gencar Sosialisasikan QRIS

“Acara peluncuran penggunaan QRIS bakal digelar, Minggu (20/11/2022) pekan depan. Nanti dari pihak penyedia layanan pembayaran nontunai yang akan meresmikan, yaitu dari BRI. Kami mau diajak kerja sama karena khusus pedagang CFS ini pihak bank tidak menarik biaya administrasi saat transaksi alias 0%. Bahkan kalau pihak bank sampai menarik 0,01%, kami sepakat tidak akan menggunakan lagi. Soalnya mayoritas pedagang di CFS itu pedagang kecil,” kata dia.

Aswin tidak memungkiri jika ada beberapa pedagang yang tidak bisa menggunakan QRIS karena terkendala perangkat pendukung, berusia tua, dan gagap teknologi. Sehingga saat ini tidak ada kewajiban bagi seluruh pedagang menggunakan QRIS.

Menurut dia, beberapa pedagang menyambut positif dengan hal tersebut. Sebagian yang lain masih tampak bingung dan bertanya-tanya. Diharapkan dengan uji coba itu, semua pedagang CFS Wonogiri bisa langsung paham dan mempraktikkan

Aswin, yang juga penjual Hot Wheels di CFS itu menilai para pedagang perlu menggunakan QRIS karena memiliki banyak manfaat, di antaranya terhindar dari uang palsu, tidak perlu menyediakan uang kembalian, transaksi tercatat otomatis sehingga memudahkan pembukuan, dan praktis.

Baca Juga: Dibentuk Begug Purnomosidi, Badan Hukum Koperasi RT di Wonogiri akan Dihapus

“Pengunjung CFS mulai Minggu besok sudah bisa bertransaksi pakai QRIS. Kalau mereka kebetulan enggak bawa uang tunai, tidak perlu bingung. Asal punya m-banking atau e-wallet, tetap bisa jajan di CFS,” imbuh Aswin.

Penggunaan QRIS memang mulai digencarkan di Wonogiri. Belum lama ini, Pasar Kota Wonogiri telah menerapkan QRIS dalam pembayaran retribusi pedagang. Sistem itu kini dikenal dengan sebutan e-retribusi.

Kepala Pasar Kota Wonogiri, Baloeng, mengatakan sosialisasi e-retribusi telah dimulai sejak pertengahan Oktober 2022. Pada 25 Oktober 2022, sebanyak 327 pedagang yang mendapat sosialisasi diminta mengisi atau top up saldo yang digunakan membayar tarif retribusi pasar.

“Setiap pedagang beda-beda. Tergantung tarif retribusi dan kemampuan mereka. Ada yang mengisi saldo untuk membayar retribusi selama 10 hari, ada juga yang langsung buat satu bulan sekali,” ucap Baloeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya