SOLOPOS.COM - Suasana halaman Keraton Solo yang bakal digunakan sebagai lokasi atraksi prajurit, Sabtu (6/11/2021). (Solopos/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Keraton Solo memiliki atraksi wisata andalan baru untuk menarik wisatawan ke situs cagar budaya Kota Solo itu. Atraksi itu berupa defile prajurit Keraton Solo yang diadakan di pelataran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Tak hanya bagi Keraton, atraksi prajurit yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Dinas Pariwisata Solo ini diproyeksikan sebagai andalan baru pariwisata Kota Solo. Pentas kebudayaan yang rencananya launching pada Sabtu (6/11/2021) ini didukung seratusan prajurit Keraton Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka membawakan atraksi tradisi yang penuh filosofi. Ditambah tim dari Dinas Pariwisata Solo dengan karya bertema kreasi baru. Atraksi seratusan prajurit yang bakal memenuhi kompleks halaman Keraton Solo tersebut bakal disaksikan Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo, para stakeholders pariwisata Kota Solo, serta masyarakat sekitar.

Baca Juga: Siaga Gelombang III Covid-19, Solo Dibantu 100 Konsentrator Oksigen

Diharapkan atraksi yang diselenggarakan dengan protokol kesehatan (prokes) ini menjadi embrio destinasi wisata baru Kota Solo. Layaknya penampilan prajurit di Buckingham Palace Kerajaan Inggris yang selalu jadi magnet wisatawan setempat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Surakarta Aryo Widyandoko dalam jumpa pers di Sitihinggil, Keraton Solo, Jumat (5/11/2021), mengatakan atraksi prajudit ini sebenarnya sudah kali kelima mereka gelar. Sementara pentas pada Sabtu (6/11/2021) merupakan launching resmi event tersebut.

Demi mendukung pariwisata Solo, Aryo berharap atraksi prajurit bisa digelar setiap akhir pekan. “Bagus lagi kalau ada kuda, kereta kencana, dengan rute tertentu. Tapi itu nanti. Kita mulai dari keraton dulu,” terangnya.

Baca Juga: 2 Mahasiswa Tersangka Kasus Menwa UNS Solo Terancam 7 Tahun Penjara

Sesuai Standar Keraton

Perwakilan Keraton Solo, KGPHA Dipokusumo, Jumat, mengatakan atraksi yang ditampilkan tentunya sesuai dengan standar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Masyarakat bisa melihat langsung tradisi asli di lingkungan kerajaan.

Dalam kondisi normal biasanya para prajurit pentas sembilan kali setahun. Mereka tampil di sejumlah agenda tetap Keraton Solo. Pentas yang ditampilkan berupa atraksi diiringi drumben tradisi maupun kreasi.

Nantinya bakal dikenalkan sejumlah formasi dan baju khas Keraton Solo. Setiap gerakan dan seragam yang dikenakan memiliki makna filosofi tertentu. Menceritakan tentang sifat atau hawa nafsu manusia yakni amarah, aluamah, supiyah, dan muthmainah. Keempatnya diwakili warna merah, kuning, hitam, dan putih.

Baca Juga: Penataan Kawasan Eks HP 16 Semanggi Solo Berlanjut ke 316 Hunian

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Tengah Daryono berharap atraksi prajurit Keraton Solo tak berhenti setelah launching, Sabtu. Namun harus terus dikembangkan sebagai ‘jualan’ pariwisata Kota Solo.

Selama ini, menurutnya atraksi budaya bisa jadi salah satu daya tarik wisatawan. Minimal membuat para wisatawan lebih lama tinggal di Kota Solo. Daryono, bakal mengajak para hotelier dan travel agent agar bisa menangkap event tersebut menjadi kamasan paket wisata budaya yang menarik.

Selain atraksi prajurit, ada beberapa culture program yang bisa dikembangkan. Misalnya royal dinner atau royal lunch. “Misal di Buckingham Palace [Inggris] atraksi dilakukan setiap hari, laku keras juga,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya